Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tottenham have become the first Premier League team to not sign a player in a season, as far as I can see. Remarkable, but what does it all mean? https://t.co/Pg5CooukAh
— Ed Malyon (@eaamalyon) February 1, 2019
Menurut London Evening Standard, ongkos perbaikan yang dihabiskan Tottenham pada markasnya yang belum jadi itu mencapai 850 juta poundsterling atau sekitar Rp 15,5 triliun.
Nilai itu lebih besar daripada jumlah biaya yang mereka keluarkan untuk membeli pemain dalam 14 tahun terakhir.
Dihitung dari musim panas 2005 hingga musim panas 2017, mereka mengeluarkan uang sebesar 837,16 juta pounds (sekitar Rp 15,27 triliun) untuk kepentingan membeli atau meminjam pemain.
Tottenham, yang sudah tersingkir di Piala FA dan Piala Liga Inggris, memang masih memiliki kans menjadi juara Liga Inggris musim ini ditinjau dari klasemen, meski tanpa tambahan pemain baru.
Baca Juga : Bagi Fernando Llorente, Mencetak Gol buat Tottenham adalah Tugas Mulia
Hingga Liga Inggris sudah menghelat 24 laga, mereka mengantongi 56 angka dan duduk di posisi tiga, defisit tujuh poin dari Liverpool di peringkat pertama.
Secara matematis mereka masih berpeluang, tetapi asa Pochettino seperti sudah memudar karena menganggap timnya memang tidak dirancang memenangi gelar pada musim ini.
"Benar saya ingin meningkatkan kekuatan skuat, tetapi jika kami tak bisa, saya harus tetap (mematuhi) proyek klub," tutur Pochettino.
"Namun, jelas saya kecewa karena kami ada di posisi yang sangat bagus dan mungkin bisa dibantu dengan menambahkan beberapa pemain yang bisa menghapus anggapan yang menyatakan bahwa kami bukan pesaing gelar sesungguhnya.
"Meskipun demikian, kami masih dekat dan ada di posisi yang sangat bagus, serta kami akan berjuang sekuat mungkin sampai akhir," ujar pria 46 tahun asal Argentina ini menegaskan.