Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Awalnya Santos menyertakan nama gelandang Joao Moutinho sebagai salah satu penendang.
Namun, Moutinho enggan mengambil lantaran terngiang pengalaman buruk adu penalti pada Piala Eropa 2012.
Pada waktu itu, ia gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor pertama yang berujung takluknya Portugal dari Spanyol pada babak semifinal.
Moutinho misses a penalty in Euro 2012 and doesn't want to take one in Euro 2016 but Cristiano Ronaldo convinces him to take it and he scores.
The true definition of being a "Leader." pic.twitter.com/Bsv60umaB4
— Football HQ (@FootbaII_HQ) January 30, 2019
Melihat Moutinho yang hendak mundur sebagai penendang, Ronaldo mengatakan," Hei! Hei! Ayo, ayo tendanglah."
"Kamu menendangnya dengan bagus, jika kita kalah biarlah itu terjadi.
"Kuatlah dirimu! Ayo kuatkanlah dirimu! Kamu bisa menendang dengan bagus, ayo!
"Sekarang kita serahkan hasilnya kepada Tuhan!"
Moutinho fires Portugal to Euro 2016 finals in win over Denmark (photo: Getty) https://t.co/ABtTO58i7b pic.twitter.com/fI3yVDyZG2
— Guardian sport (@guardian_sport) October 8, 2015
Baca Juga : Ada 'Hantu' Cristiano Ronaldo di Ruang Ganti Real Madrid
Akhirnya, Moutinho mau menjadi penendang. Ia pun sukses menunaikan tugas setelah tendangannya tidak mampu dibaca kiper Polandia, Lukasz Fabianski.
Keberhasilan Moutinho melengkapi empat penendang Portugal lainnya, yakni Ronaldo, Renato Sanches, Luis Nani, dan Ricardo Quaresma.
Hingga pada akhirnya Portugal mampu menjuarai Piala Eropa 2016, setelah menekuk Wales (2-0) di semifinal, lalu Prancis (1-0) di laga final.