Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usaha pertamanya memang gagal karena ditepis, tetapi Solskjaer merebut kembali bola muntah, menggoceknya, dan melepaskan tembakan ke gawang yang hampir tak terkawal.
Baca Juga : Solskjaer: Pemain Baru Manchester United Harus Memiliki 'Faktor X'
Skor tidak berubah hingga waktu normal berakhir. Pemain Nottingham Forest nampaknya sudah legawa untuk menerima kekalahan 6-1. Tetapi, 'kekejaman' Solskjaer belum usai.
Pada waktu tambahan, Solskjaer mencetak dua gol tambahan (90+1', 90+3') sekaligus membawa United meraih kemenangan tandang terbesar mereka dalam seabad terakhir.
Selepas laga manajer Nottingham menyebut bahwa timnya telah dibunuh. Tidak heran jika Solskjaer kemudian dijuluki The Babyfaced Assassin alias "pembunuh berwajah bayi".
"Singkatnya, kami sudah dibunuh," komentar manajer Nottingham, Ron Atkinson, saat itu. "Beruntung mereka tidak memasukannya [Solskjaer] lebih awal."
80'
— Premier League (@premierleague) February 6, 2019
87'
90'
90'#OnThisDay in 1999, @ManUtd's Ole Gunnar Solskjær came off the bench and scored 4 goals in 10 minutes pic.twitter.com/13C7btI97N
Empat gol yang dicetak dalam tempo 13 menit itu juga membuat Solskjaer menorehkan rekor quattrick tercepat di Inggris, 20 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-26.
Dalam wawancaranya dengan FourFourTwo, Solskjaer mengaku bahwa dia sebenarnya hanya diminta untuk menjaga keunggulan Manchester United hingga akhir laga.
Tetapi motivasi untuk membuktikan diri membuat pria kelahiran Norwegia itu membangkang dan justru menambah keunggulan bagi Setan Merah.
"Itu adalah pertandingan pertama Steve McLaren sebagai asisten manajer dan Jim Ryan, pelatih tim utama berkata, 'Kamu akan masuk, Ole. Kita unggul 4-1 jadi tidak perlu melakukan sesuatu yang bodoh - jaga saja bolanya'," tutur Solskjaer.
"Saya berpikir - saya memiliki kesempatan untuk membuktikan diri pada asisten manajer yang baru - saya tidak akan pernah hanya menahan bola.
"Bisa mencetak empat gol sangatlah istimewa," sambungnya memungkasi.