Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga : Bertemu dengan Petinggi Inter Milan, Icardi Ungkapkan Rasa Sakit Hati
"Ia bukan pemain sama lagi setelah mendengar kabar kepergian bapaknya," ujar kapten tim Javier Zanetti.
Ia jatuh ke dalam depresi dan ketergantungan terhadap alkohol. Gaya hidupnya di luar lapangan menjadi makanan empuk tabloid-tabloid Italia.
Inter Milan mencoba langkah terakhir dengan mengirim sang pemain ke Sao Paulo pada musim panas 2007. Namun, Adriano tetap saja bolos latihan.
"Kami terus mengatakan bahwa ia adalah gabungan Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic serta ia bisa menjadi lebih bagus dari mereka. Namun, kami tak bisa mengobati depresinya dan hal itu masih menghantui saya," tutur Zanetti lagi.
Adriano Leite Ribeiro pun jujur mengakui bahwa kepergian ayahnya ia hadapi dengan cara-cara negatif.
"Kematian ayah saya meninggalkan lubang mendalam. Saya hanya merasa bahagia dengan menenggak alkohol, baik itu anggur, whiskey, vodka, atau bir. Saya tidak berhenti minum alkohol dan oleh karena itu saya harus meninggalkan Inter," ujar Adriano.
Demi mengenang masa Adriano di Inter Milan, berikut adalah tiga gol terindah yang pernah ia cetak bersama Nerazzurri.
Perugia Vs Inter Milan, April 2004
Chievo Vs Inter Milan, Februari 2007
Inter Milan Vs Udinese, Oktober 2004