Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan penyerang Inter Milan, Adriano Leite Ribeiro, merayakan ulang tahunnya tepat pada hari ini, 17 Februari. Berikut adalah tiga gol terbaik penyerang yang dijuluki L'Imperatore tersebut.
Adriano lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada 17 Februari 1982. Ia mengemban pendidikan sepak bole melalui tim junior Flamengo pada 1999.
Adriano menggebrak Eropa ketika memperkuat Parma (dalam kepemilikan bersama dengan Inter Milan) pada pergantian milenium di mana ia mencetak 22 gol dari 36 laga.
Duetnya bersama Adrian Mutu menjadi salah satu yang paling menakutkan di Serie A ketika itu.
Baca Juga : Usai Inter Milan, Wanda Nara Rusak Hubungan Icardi dengan Keluarga
Namun, nama Adriano Leite Ribeiro benar-benar mengilap di Italia ketika Inter Milan membeli hak penuh kepemilikan sang pemain.
Bocah ajaib Inter Milan ini mendapat julukan L'Imperatore di Milano (Kaisar Milan) setelah memesona pada musim perdananya dengan mencetak 13 gol dari 21 laga.
Ia mencetak gol-gol indah selama 6 musim di Inter Milan walau performanya fluktuatif terutama setelah ayahnya meninggal pada Agustus 2004 di usia 44 tahun.
Hubungan keduanya sangat dekat dan tragedi itu terbukti punya pengaruh besar terhadap karier Adriano Leite Ribeiro.
Walau performanya sempat stabil, bahkan meningkat, tak lama setelah ayahnya meninggal (dan Adriano merayakan setiap golnya dengan menatap langit) hujan gol itu akhirnya kering juga.
Baca Juga : Bertemu dengan Petinggi Inter Milan, Icardi Ungkapkan Rasa Sakit Hati
"Ia bukan pemain sama lagi setelah mendengar kabar kepergian bapaknya," ujar kapten tim Javier Zanetti.
Ia jatuh ke dalam depresi dan ketergantungan terhadap alkohol. Gaya hidupnya di luar lapangan menjadi makanan empuk tabloid-tabloid Italia.
Inter Milan mencoba langkah terakhir dengan mengirim sang pemain ke Sao Paulo pada musim panas 2007. Namun, Adriano tetap saja bolos latihan.
"Kami terus mengatakan bahwa ia adalah gabungan Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic serta ia bisa menjadi lebih bagus dari mereka. Namun, kami tak bisa mengobati depresinya dan hal itu masih menghantui saya," tutur Zanetti lagi.
Adriano Leite Ribeiro pun jujur mengakui bahwa kepergian ayahnya ia hadapi dengan cara-cara negatif.
"Kematian ayah saya meninggalkan lubang mendalam. Saya hanya merasa bahagia dengan menenggak alkohol, baik itu anggur, whiskey, vodka, atau bir. Saya tidak berhenti minum alkohol dan oleh karena itu saya harus meninggalkan Inter," ujar Adriano.
Demi mengenang masa Adriano di Inter Milan, berikut adalah tiga gol terindah yang pernah ia cetak bersama Nerazzurri.
Perugia Vs Inter Milan, April 2004
Chievo Vs Inter Milan, Februari 2007
Inter Milan Vs Udinese, Oktober 2004