Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Organisasi apa pun di muka bumi ini pasti menghormati pemilihan presiden di suatu negara. Sebab itu, KLB harus digelar sesegera mungkin agar tidak ada jeda kepengurusan di PSSI," tutur Suhendra.
Baca Juga : Pernah Tolak Persib, Ini Alasan Patrick Cruz Pakai Nomor 46 di Chonburi
Suhendra mengatakan, KLB semakin cepat digelar akan semakin baik sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019.
"Serahkan ke ahlinya. Untuk pemilu serahkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), untuk KLB serahkan ke PSSI. Kami yakin masing-masing pihak akan bertindak profesional sehingga KLB PSSI yang diselenggarakan sebelum pemilu pun tak akan mengganggu agenda politik nasional lima tahunan," katanya menambahkan.
"Pengurus PSSI yang baru harus benar-benar fresh (segar) sehingga tidak terkontaminasi masalah-masalah di PSSI dan tidak memiliki beban masa lalu di PSSI. Kalau orang-orang lama masih bercokol, jangan berharap PSSI bisa berubah menjadi lebih baik," ucap Suhendra lagi.
Selanjutnya, PSSI harus membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Setelah itu, PSSI harus menetapkan tanggal KLB pemilihan kepengurusan baru, termasuk menjaring nama-nama calon ketua umum.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Satgas Antimafia Bola sesuai tupoksinya agar suksesi di PSSI dan proses hukum berjalan paralel," kata Suhendra mengakhiri.
Jika menilik pada jadwal PEMILU yang diselenggarakan pada April 2019, maka paling lambat KLB digelar sebelum waktu tersebut.
Baca Juga : Jelang Lawan Borneo FC, PSS Sleman Rekrut Pilar Tim Tetangga