Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: FIFA Jatuhkan Sanksi Seumur Hidup, Wasit Ini Mengaku Tak Tahu Apa-apa
Mantan pelatih Kashiwa Reysol, Albirex Niigata, dan Ventforet Kofu membuat FAS terkesan dalam sebuah wawancara jarak jauh dari Jepang, pekan lalu.
Menurut sumber di FAS, pelatih muda berusia 44 tahun juga pernah berkarier di Singapura ini akan bersua petinggi Negara Singa.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Tetap Jalan Tanpa Egy Maulana dan Saddil Ramdani
Jadi, peluang eks pemain klub Singapura, Jurong FC ini diangkat jadi suksesor Fandi Ahmad sangat mungkin terjadi pada Maret 2019.
Menurut sumber FAS, sepak bola Singapura, yang sejak lama dianggap hanya mengandalkan fisik, pragmatis, dan agresif di Asia Tenggara, mulai bergerak ke arah pembangunan filosofi jangka panjang.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Tak Boleh Santai Setelah Juara, Ini Alasannya!
Merejka membangun gaya permainan di atas permainan yang lebih berbasis kemampuan untuk menggerakkan bola dengan cepat.
”Sekarang, kami harus dapat memainkan intensitas tinggi, tekanan keras, dan permainan yang bergerak cepat," kata Lim pada Desember 2018.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Langsung Ditunggu Thailand Lagi Pascajuara