Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai penyelenggaraan Piala Presiden 2019 melanggar Statuta PSSI.
Piala Presiden 2019 resmi dimulai pada Sabtu (2/3/2019) dengan Persib Bandung vs Tira-Persikabo sebagai partai pembuka.
Pada gelaran kali ini, Piala Presiden dipimpin oleh Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Committee (SC) dan Iwan Budianto selaku Ketua Organizing Committee (OC).
Posisi Iwan Budianto sebagai Ketua OC Piala Presiden 2019, yang juga menjadi Plt Ketua Umum PSSI, ternyata menimbulkan polemik tersendiri.
Baca Juga : Singgung Sriwijaya FC, Pelatih Madura United Geram Dijuluki Los Galacticos Indonesia
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyoroti pelanggaran peraturan yang diduga terjadi dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2019.
Menurut Akmal, PSSI tak selayaknya bertindak sebagai Event Organizer (EO) yang menyelenggarakan sebuah turnamen sepak bola.
Akmal menyoroti Pasal 4 Statuta PSSI yang mengatur Tujuan dan Kegiatan federasi tersebut.
Pada ayat 1 poin g, PSSI bertujuan dan berkegiatan mengendalikan dan mengawasi semua bentuk pertandingan sepak bola yang berlangsung di dalam wilayah PSSI.
Sementara pada ayat 2 poin a, PSSI harus berusaha mengatur dan atau mengoodinasikan seluruh kompetisi dan turnamen, baik pada tingkat nasional maupun pertandingan-pertandingan lainnya yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca Juga : PSS Sleman Siap Hapadi Tim-tim Kuat Grup D Piala Presiden 2019
Akmal menambahkan, selain Iwan Budianto, ada juga sejumlah Komite Eksekutif (Exco) PSSI seperti Condro Kirono, Dirk Soplanit, Gusti Randa, Refrizal, Yoyok Sukawi, Yunus Nusi, Papat Yunisal, Very Mulyadi, dan Juni Rahman.
Padahal Statuta PSSI pasal 36 ayat 1 poin n mengatur tugas Exco untuk mendelegasikan tugas-tugas yang terjadi di luar daerah kekuasaannya ke badan-badan lain di PSSI atau pihak ketiga.
"Bayangkan pejabat Ketua Umum PSSI turun langsung sebagai Ketua Panpel? Seperti tidak ada orang lain lagi," tulis Akmal melalui unggahan Instagramnya.
"Lalu siapa yang melakukan pengawasan? Bagaimana bisa PSSI mengawasi dirinya sendiri?" ujar Akmal menambahkan.
Akmal juga berharap bahwa penyelenggaraan Piala Presiden 2019 ini tidak menjadi "bancakan" proyek untuk Exco PSSI.
Baca Juga : Persija Jakarta Siap Hadapi Borneo FC Meskipun Sedang Kelelahan
Para Exco tadi, seharusnya cukup menjadi pengawas turnamen dan tidak turun langsung menjadi Organizing Committee atau Steering Committee.
Lebih lanjut, Akmal menyebut PSSI akan lebih terhormat apabila fokus membenahi organisasi yang saat ini tengah mendapat sorotan tajam karena berbagai skandal.
PIALA PRESIDEN MENGGANGGU PIALA INDONESIA
Beberapa waktu lalu Piala Presiden 2019 sempat diwacanakan tak akan digelar.
Pertimbangannya, ada agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berlangsung pada pertengahan tahun.
Pilpres itu juga yang membuat kick-off Liga 1 2019 diundur hingga April atau Mei.
Baca Juga : Duet Bomber Maut Bali United - Di Mana Ada Platje, di Situ Ada Spaso
Selain itu, ada juga turnamen Piala Indonesia 2018 yang saat ini masih memasuki babak 16 besar dan terhenti sementara.
Akan tetapi Iwan Budianto mengonfirmasi bahwa Piala Presiden 2019 tetap akan digelar sebelum Liga 1 dimulai.
"Piala Presiden 2019 rencananya akan bergulir pada 2 Maret sampai 13 April 2019," kata Iwan Budianto.