Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga : Susy Susanti Mengaku Menangis Lihat Perjuangan Ahsan/Hendra pada Babak Final
"Sekarang ada Hendra/Ahsan, Fajar/Rian, jadi ganda putra kita bisa lebih percaya diri. Tetapi, tetap kerja keras lagi karena sektor lain masih belum. Sekarang persaingan ketat, kami harus terus mempersiapkan atlet lagi," tutur Susy.
Susy berharap gelar yang didapat Ahsan/Hendra tidak membuat mereka terlena, tetapi bisa membuat atlet dan PBSI bersemangat mencapai prestasi lebih tinggi lagi pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Secara keseluruhan untuk pemain muda, saya melihat ada progres. Kalau tahun lalu yang lolos ke semifinal ada satu, sekarang bisa tiga. Padahal kans ke final bisa tiga wakil, tetapi balik lagi ke pengalaman, ketenangan, yang bisa menentukan si atlet itu bisa tampil sampai akhir, apalagi di turnamen bergengsi seperti ini," ucap Susy.
"Fajar/Rian saya harap lebih konsisten saja. Mereka tinggal butuh ketenangan, kematangan, jam terbang yang lebih. Karena masih muda, seringkali mereka agak sedikit 'goyang', harus lebih berani, yang kurang sedikit dari mereka itu keberanian di lapangan, cueknya mereka, tenangnya mereka," ujar Susy.
Baca Juga : Herry Iman Pierngadi Nilai Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Belum Habis
Menurut Susy, pukulan dan permainan Fajar/Rian sudah bagus dan mulai menanjak. Namun, Fajar/Rian harus melengkapi kemampuan non-teknis.
"Dari servis, poin-poin kritis, ada beberapa hal yang harus dibenahi," aku Susy.
Melalui kemenangan Ahsan/Hendra, sektor ganda putra Indonesia bisa mencetak hat-trick All England meskipun dengan pemain yang berbeda sejak 2017.
"Saat ini, kekuatan ganda putra memang ada di kami. Mudah-mudahan pembinaan ini bisa terus berkesinambungan. Kami harus mempersiapkan untuk generasi berikutnya, untuk di sektor lain harus 'nguber' juga," kata Susy.
"Paling tidak ganda campuran kemarin bagus, Tontowi (Ahmad)/Winny (Oktavina Kandow) juga, meskipun mereka baru dipasangkan di dua turnamen. Praveen/Melati, sebetulnya kualitas mereka sudah sama, tinggal bagaimana merapkan strategi, pola dan keyakinan pada saat-saat akhir, di bola-bola kritis," ucap Susy.
Setelah All England, sejumlah pebulu tangkis Indonesia akan mengikuti Swiss Open Super 300 pada 12-17 Maret menadatang di St Jakobshalle, Basel.