Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada Australian Open 2019, januari lalu, Zverev terhenti di babak 16 besar setelah takluk terhadap Milos Raonic (Kanada).
Dan pada babak final Mexican Open 2019, awal bulan Maret lalu, Zverev gagal meraih gelar usai dikalahkan Nick Kyrgios (Australia).
Hal ini turut mengundang salah satu komentator pertandingan tenis yang juga berasal dari Jerman, Stefan Hempel, untuk angkat bicara.
Meski Zverev masih memiliki masa depan panjang dan berpeluang meraih gelar-gelar mayor di masa mendatang, Hempel tetap mengingatkan tentang konsistensi Zverev sebagai petenis papan atas dunia.
Menurut Hempel, Zverev seharusnya tidak banyak menyia-nyiakan energinya pada babak awal setiap turnamen.
Komentator berusia 44 tahun tersbeut pun sempat menyematkan nama petenis asal Spanyol, Rafael Nadal, sebagai contoh teladan bagi Zverev.
"Contoh saja Rafael Nadal. Dia punya paket lengkap, dia kuat menghadapi berbagai jenis lapangan, entah itu rumput, liat maupun hard," ucap Hempel seperti dilansir BolaSport.com dari Tennis World USA.
"Zverev mestinya bisa lebih baik lagi pada kekuatannya, dengan itu dia bisa memenangkan gelar Grand Slams," imbuhnya.
Penampilan terakhir Zverev sendiri terjadi pada Indian Wells Masters 2019.
Pada turnamen tersebut, Zverev kalah pada babak ketiga dari rekan senegaranya yang berperingkat 44 dunia, Jan-Lennard Struff.
Cetak Gol, Eks Bomber Persebaya Pesta Bersama Klubnya di Liga Korea https://t.co/ZMOaGMYWPZ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 17, 2019