Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AFC juga sempat menolak permohonan timnas Thailand untuk memasukkan Chappuis ke dalam skuat mereka untuk kualifikasi Piala Asia 2013.
Hal itu dikarenakan Chappuis sudah pernah membela timnas U-17 Swiss. Bahkan, dia turun pada ajang Piala Dunia U-17 2009 di Nigeria.
Sebagai informasi tambahan, Chappuis juga baru mengajukan kewarganegaraan Thailand pada 2013, atau saat dia berusia 21 tahun.
Akan tetapi, setelah Federasi Sepak Bola Thailand menyerahkan dokumen-dokumen pendukung, Chappuis bisa membela Thailand lantaran FIFA memberikan izin kepadanya.
Baca Juga : Kata PSSI Tentang Larangan Ezra Walian Bela Timnas Indonesia dari FIFA
Saat itu, FIFA menggunakan pasal 18 pada Statuta Peraturan Aplikasi mereka sebagai dasar hukumnya.
Dalam Statuta FIFA tentang status pemain yang berganti asosiasi, disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan sehingga diperkenankan membela negara lain.
Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi. Pemain tersebut tidak pernah bermain di pertandingan resmi Level A atau senior bersama asosiasi sebelumnya, termasuk hanya sebagai pengganti.
Apabila pernah membela negara lain di kompetisi resmi (termasuk kelompok umur), agar bisa berganti asosiasi, pemain harus sudah memegang kewarganegaraan dari asosiasi kedua yang ingin dibela saat pertama kali tampil dalam turnamen yang dimaksud.
Baca Juga : Bersama Pemain Persija, Timnas Nepal Tahan Kuwait pada FIFA Match Day
Berkaca dari pengalamannya itu, Charyl Chappuis mendoakan yang terbaik untuk Ezra Walian.
"Saya harap semua akan berjalan lancar dan Ezra bisa membela Indonesia di masa depan," kata Chappuis.