Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Untuk Paul Pogba, berhati-hatilah. Bergabung dengan Real Madrid bisa saja membuat gelandang Manchester United itu menyesal.
Dalam sesi wawancara baru-baru ini, Paul Pogba secara terang-terangan mengungkapkan ketertarikannya untuk berseragam Real Madrid.
"Seperti yang sering saya katakan, Real Madrid adalah klub impian bagi semua orang. Mereka merupakan tim terbesar di dunia," demikian kata bintang timnas Prancis itu.
Baca Juga : Pengakuan Bek Muda Real Madrid Setelah Digebok Sergio Ramos
Baca Juga : Satu Alasan Mengapa Paul Pogba Sering Jadi Bahan Pembicaraan
Benar kata Pogba. Banyak pemain yang tak berpikir dua kali untuk merapat ke Los Blancos.
Namun, tidak semua pemain bisa nyetel di Real Madrid. Beberapa dari mereka bahkan menyesal saat sudah jadi bagian dari El Real.
Berikut ini BolaSport.com menampilkan lima pemain yang menyesal gabung ke Real Madrid:
1. ANTONIO CASSANO
Performa apik bersama AS Roma membawa Antonio Cassano ke Real Madrid pada 2006.
Karier striker kebangsaan Italia itu justru hancur setelah mendarat di Estadio Santiago Bernabeu.
Baca Juga : 5 Rekor Cristiano Ronaldo yang Nyaris Mustahil Dikalahkan Lionel Messi
Ia cuma bertahan selama satu setengah tahun dengan catatan empat gol dari 29 penampilan.
"Kesalahan terbesar saya adalah menghabiskan satu setengah tahun di Real Madrid. Saya sudah melakukan segala hal dan merusak semuanya, itu merupakan penyesalan terbesar saya," kata Cassano.
2. ARJEN ROBBEN
Pasca-kedatangan Cassano, tepatnya pada 2007, giliran Arjen Robben yang merapat ke Real Madrid.
Winger timnas Belanda itu diboyong dari Chelsea dengan mahar 35 juta euro atau sekitar Rp 563,2 miliar.
Baca Juga : Bukan Messi, Satu-satunya Saingan Ronaldo Sama Persis dengan Zidane
Sempat jadi pemain kunci, Robben jadi terdepak akibat kedatangan Cristano Ronaldo pada musim panas 2009.
Robben dijual ke Bayern Muenchen pada tahun tersebut dengan harga lebih murah, 25 juta euro (sekitar Rp 402 miliar).
"Meninggalkan Madrid untuk FC Bayern merupakan keputusan terbaik dalam hidup saya," ucap Arjen Robben.
Robben memenangi gelar Liga Champions bersama FC Bayern, titel yang tak pernah didapatkannya selama berseragam Real Madrid.
3. WESLEY SNEIJDER
Pemain Belanda lainnya yang mendarat di Real Madrid pada bursa musim panas 2007 adalah Wesley Sneijder.
Ia mengabdi untuk Los Blancos selama dua tahun dengan jumah penampilan sebanyak 66 kali.
Karier sang playmaker ternyata lebih mengilap seusai pindah ke Inter Milan pada 2009.
Sneijder membawa I Nerazzurri merengkuh treble pada musim 2009-2010.
Baca Juga : Lionel Messi Sebut Ada 1 Klub Lawan Berisikan Pemain yang Tak Takut Apa Pun
"Saya tak mau kembali ke Madrid meski saya jadi gila. Mereka memperlakukan saya dengan sangat buruk dan tidak menujukkan rasa hormat," ujar Sneijder.
4. RICARDO KAKA
Ricardo Kaka datang ke Real Madrid bersamaan dengan Cristiano Ronaldo pada bursa musim panas 2009.
Tergabung dalam Los Galacticos jilid II bareng sederet pemain bintang, pemilik Ballon d'Or 2007 itu tak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Baca Juga : Cristiano Ronaldo adalah Teladan bagi Semua Pesepak Bola
Ia bertahan selama empat tahun dengan catatan 29 gol dari 120 penampilan.
"Saya menerima tawaran Madrid pada 2009. Setelah itu, saya benar-benar hancur. Saya tak bisa tampil baik seperti ketika di AC Milan," ucap Kaka.
Selama di Spanyol, Kaka pun merasa kurang mendapat perlakuan baik.
"Di Italia, semua orang menyukai saya. Namun, di Spanyol, orang-orang menginginkan saya pergi," kata gelandang serang kebangsaan Brasil itu.
5. ALVARO MORATA
Pada 2016, Alvaro Morata kembali menghuni skuat Real Madrid setelah tampil gemilang bersama Juventus.
Sebelumnya, ia pernah memperkuat Los Blancos selama rentang waktu 2010–2014.
Periode kedua Morata bareng Si Putih ternyata tak berjalan mulus.
Setahun setelah balik ke Estadio Santiago Bernabeu, striker timnas Spanyol itu kembali 'dibuang' ke Chelsea.
Baca Juga : Jawaban Messi Usai Gol Ketiganya Dapat Tepuk Tangan dari Suporter Lawan
Dua titel Liga Champions selama dua periode bersama Real Madrid ternyata tak lantas membuat Morata bangga.
"Kekecewaan saya begitu besar. Saya seperti kembali ke titik nol. Mereka memperlakukan saya seperti anak-anak," ucap Morata.