Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain kelahiran 7 Mei 2005 itu pun memanfaatkannya untuk belajar dan mengambil ilmu dari pengalaman rekan-rekannya.
“Senang bisa banyak belajar dari senior-senior yang ada di tim. Banyak ngobrol dengan mereka tentang menghadapi suatu keadaan di lapangan, karena mereka lebih berpengalaman,” lanjutnya
Sebelum menjadi salah satu wakil negara di lapangan hijau, jalan Helsya di dunia sepak bola sudah dijalaninya sejak masih berusia tujuh tahun.
Saat usianya menginjak sembilan tahun, anak bungsu dari dua bersaudara itu berlatih bersama klub Bekasi United selama dua tahun yang kemudian berlanjut bersama SSB Tajimalela Bekasi hingga saat ini.
Tidak hanya di Bekasi, Helsya juga pernah menyambangki akademi milik FC Barcelona, La Masia, setelah mengikuti sebuah ajang pencarian bakat pemain muda, hingga kemudian dipanggil ke Timnas Putri U-15 Indonesia.
Sebagai pemain baru yang masih belia, Helsya tidak langsung dimainkan di Kualifikasi Pra Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam laga perdana kontra India, ia hanya duduk di bangku cadangan tanpa dimainkan sama sekali.
Pada pertandingan berikutnya kontra, Myanmar, barulah Helsya dimasukkan pada paruh kedua laga untuk mengisi pos gelandang bertahan.
Selama 45 menit ia berjibaku di lapangan untuk mengawal lini tengah dari tusukan-tusukan pemain lawan meski akhirnya harus menelan kekalahan 0-6.
Usahanya tidak sia-sia, penampilannya menuai pujian dari pelatih Rully Nere berkat perubahan yang ia bawa ke dalam permainan.