Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih dari Dwi Ani Retno Wulan, Senna Saputra, berbagi kisah tentang anak didiknya menjelang laga ONE Championship bertema ONE: Roots of Honor di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Jumat (12/4/2019).
Laporan langsung jurnalis BolaSport.com, Septian Tambunan, dari Manila, Filipina.
Dwi Ani Retno Wulan merupakan atlet ONE Championship berkebangsaan Indonesia.
Dwi akan menjalani pertandingan keduanya di ajang ini dengan beraksi pada divisi Atomweight melawan atlet Vietnam, Bi Nguyen.
Rupanya, Dwi dan Senna Saputra mempunyai kemiripan kebiasaan sebelum laga dimulai.
Baca Juga : Dwi, Atlet ONE Championship Usia 20 Tahun yang Tak Berani Pulang dengan Luka
"Masing-masing, saya dan Dwi, menelepon keluarga," kata Senna Saputra kepada BolaSport.com.
"Meski Dwi tidak direstui oleh keluarga di bidang ini, tetapi Dwi telah membuktikan keberhasilannya di ONE Championship."
"Uang kemenangan Dwi pun untuk membantu orang tua, seperti merenovasi rumah dan membelikan obat untuk ayah sehingga orang tuanya pun percaya dengan apa yang Dwi lakukan," ucap Senna lagi.
Senna menceritakan bahwa ayah dari Dwi mengalami sakit paru-paru dan TBC.
Sementara itu, menurut Senna Saputra, melatih Dwi saat ini lebih mudah lantaran sang murid sudah pernah merasakan atmosfer ONE Championship.
Baca Juga : Eko Roni Saputra: Insya Allah Saya Tak Akan Kecewakan Istri dan Indonesia
Dwi berhasil megamankan kemenangan dalam debutnya pada 17 November 2018 di Istora Senayan, Jakarta.
Namun, Senna mengaku ada tantangan terberat dari seorang pelatih, yakni menjaga kepercayaan dari atlet tersebut.
Pria yang lahir di Karang Anyar, Jawa Tengah, 19 April 1991 ini pun mengungkapkan cara untuk tetap dipercaya.
"Saya selalu terbuka untuk apa pun," ujar Senna Saputra.
"Contohnya, uang sangu dari ONE Championship, sampai notanya saya buka dengan Dwi."
"Hal-hal kecil pun selalu saya beritahu," tutur Senna menambahkan.
Sosok yang pernah menjadi atlet Brazilian Jiu-jitsu (2009) dan MMA (2016) ini juga mengutarakan suka duka menjadi pelatih.
Baca Juga : Eko Roni Saputra Minta Didoakan, Sang Anak Tunjukkan Gerakan Jari Unik
"Sukanya, bisa beribadah dengan mensukseskan orang lain," kata Senna Saputra.
"Dukanya tidak ada, hanya kurangnya support."
"Jadi, saya harus bertanggung jawab terhadap kehidupan atlet."
"Akan tetapi, di situ saya tetap merasa bahagia karena di situ saya bisa beribadah," ucap Senna melanjutkan.
Di mata Senna Saputra, mixed martial arts (MMA) pasti akan terus berkembang setidaknya 1 persen.
Pasalnya, saat ini para petarung dari gulat dan Brazilian Jiu-jitsu sudah mau bergabung ke MMA, sedangkan dulu kebanyakan cuma atlet dari tinju dan muay thai yang mau join MMA.