Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tiemoue Bakayoko dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan karier di Liga Italia setelah aksi rasisme yang ditujukan kepadanya.
Gelandang AC Milan, Tiemoue Bakayoko, menjadi sasaran cemoohan suporter Lazio saat pertandingan leg kedua babak semifinal Coppa Italia 2018-2019, Rabu (24/4/2019).
Setiap kali dirinya memegang bola, Bakayoko dicemooh oleh fan lawannya itu dengan cara menirukan suara monyet.
Sembari menunjukkan balon tiup berbentuk pisang, fan Lazio juga menyanyikan yel-yel "Pisang ini untuk Anda, Bakayoko" sepanjang pertandingan berlangsung.
Baca Juga : Jadwal Liga Italia Pekan ke-34 - Inter vs Juventus pada Hari Minggu
Selain Bakayoko, gelandang Milan lainnya, Franck Kessie, juga menjadi sasaran ejekan rasialis dari fan-fan Lazio yang hadir di Stadion San Siro pada Rabu malam silam.
Adapun ulah pendukung tim ibu kota itu disinyalir merupakan buntut dari aksi yang dilakukan Bakayoko serta Kessie saat laga melawan Lazio sebelumnya.
Pada duel kedua tim di Liga Italia, Sabtu (14/4/2019), Bakayoko dan Kessie memamerkan seragam milik Francesco Acerbi, bek Lazio, kepada fan AC Milan untuk merayakan kemenangan.
Apa yang dilakukan kedua pemain tengah Milan itu membuat kubu Lazio kesal.
Sebab, Acerbi menawarkan pertukaran jersey kepada Bakayoko untuk meredam perselisihan yang terjadi sebelumnya.
Alhasil, sejak saat itu Bakayoko mulai menjadi sasaran ejekan pendukung Lazio, bahkan sejak pertandingan Lazio kontra Udinese pada tengah pekan lalu.
Baca Juga : Epilog Laga AC Milan Vs Lazio - Keributan dan Trofi Jersey Acerbi
Di sisi lain, tidak adanya sikap tegas dari PSSI-nya Italia (FIGC) terhadap peristiwa rasisme ini juga menimbulkan kekecewaan dari banyak pihak.
Termasuk salah satunya adalah karena tidak adanya usaha untuk menghentikan pertandingan saat ejekan rasialis terus bergema.
Padahal usaha memberi peringatan lewat pengeras suara di San Siro sudah terbukti tidak dapat menghentikan serangan verbal terhadap Bakayoko dan Kessie.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Football-Italia, wasit di Liga Italia tidak memiliki wewenang untuk menghentikan jalannya laga apabila muncul yel-yel rasialis.
Keputusan menghentikan jalannya pertandingan dimiliki oleh pengawas pertandingan yang mewakili FIGC serta pihak keamanan.
Alhasil, dengan tidak adanya tindakan tegas yang ditunjukkan oleh FIGC, baik saat pertandingan maupun setelahnya, membuat kubu Milan merasa kecewa.
"Sebelumnya Wakil Menteri Olahraga dan Presiden FIGC mengutuk keras aksi pemain kami dan menuntut adanya sanksi. Tetapi setelah ejekan rasis kemarin, di mana mereka?" sindir Leonardo, General Manager AC Milan, dalam interviu dengan La Gazzetta dello Sport.
Tiemoue Bakayoko sendiri akhirnya dilaporkan tidak berniat untuk bertahan pada musim depan kendati Rossoneri mempertimbangkan untuk mempermanenkannya.
Ancora una volta uniti contro il razzismo
— AC Milan (@acmilan) April 25, 2019
Once again, united against racism pic.twitter.com/nkgCuv99QZ
Kronologi Serangan Rasialis Bakayoko oleh Fan Lazio
9 April - Bek Lazio, Francesco Acerbi, dalam sebuah wawancara, menyebut timnya lebih baik dari Milan.
Tiemoue Bakayoko membalas lewat cuitan di Twitter "Ok Acerbi sampai bertemu di pertandingan nanti (emotikon tersenyum)."
14 April - Milan mengalahkan Lazio 1-0. Terjadi pertengkaran antara pemain dari kedua kesebelasan setelah laga, Acerbi berupaya berdamai dengan bertukar baju dengan Bakayoko.
Bakayoko dan Frank Kessie memamerkan jersey Acerbi kepada fan-fan Milan di San Siro sebagai perayaan kemenangan. Aksi itu membuat Acerbi kecewa.
15 April - Bakayoko dan Kessie kemudian meminta maaf atas perbuatan mereka itu. Kedua pemain juga mendapat denda dari AC Milan.
18 April - Fan Lazio mulai menyanyikan yel-yel ejekan kepada Bakayoko saat pertandingan melawan Udinese pada ajang Liga Italia.
24 April - Pertandingan leg kedua babak semifinal antara AC Milan dan Lazio. Sejak pertandingan belum dimulai, fan Lazio telah menyanyikan yel-yel rasis kepada Bakayoko.
Fan AC Milan merespons dengan meneriakkan yel-yel dukungan kepada pemain tengahnya itu.
25 April - Lazio mengeluarkan pernyataan mengutuk atas aksi rasisme terhadap Bakayoko tersebut
Namun, mereka juga berdalih bahwa aksi tersebut dilakukan oleh "segelintir oknum" dan mendesak media untuk tidak menyamaratakannya dengan seluruh suporternya.
26 April - Surat kabar Italia La Republicca menulis bahwa Bakayako tidak beniat untuk melanjutkan karier di Italia meskipun memiliki kans untuk bertahan.