Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Thomas Tuchel mengecam aksi Neymar setelah Paris-Saint Germain (PSG) kalah di Piala Prancis dan terkena hukuman larangan bermain.
Paris Saint-Germain kalah adu penalti dari Rennes di Piala Prancis setelah sempat unggul 2-0 pada babak pertama.
Kekalahan PSG juga ternoda karena diwarnai kartu merah bintang muda Kylian Mbappe dan pemukulan yang dilakukan Neymar pada fan lawan.
Setelah kekalahan tersebut, Neymar sempat melangkah ke tribune Stade de France untuk menerima medali peringkat kedua.
Baca Juga : PSG Hanya Raih Satu Gelar, Thomas Tuchel Tetap Lanjutkan Kontrak
Saat itu megabintang asal Brasil itu menyerang fan Rennes yang merekamnya menggunakan telepon selular.
Sebelum kejadian tersebut, Neymar, telah menerima larangan bermain sebanyak tiga pertandingan di Liga Champions oleh UEFA.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, saat melakukan konferensi pers pada Senin (29/4/2019) sebelum melawan Montpellier, Selasa (30/4/2019),pelatih PSG Thomas Tuchel sempat mendapat pertanyaan soal Neymar.
Tuchel memberi pernyataan soal sikap Neymar setelah menerima kekalahan.
Baca Juga : PSG Gagal Juara Piala Prancis, Neymar Mengamuk dan Pukul Penonton
"Saya tak menyukainya, soal semuanya, saya tak menyukainya," ucap Tuchel.
"Kekalahan memang tak mudah untuk diterima, tetapi Anda harus memperlihatkan rasa hormat. Anda tak boleh melakukan hal itu."
Namun demikian, Tuchel juga menambahkan: "Apa yang bakal saya ucapkan adalah, di sini banyak pemain yang menyukai kemenangan, dan yang lain membenci kekalahan."
Dikabarkan oleh media Prancis, Neymar bakal menerima hukuman larangan bermain sebanyak empat pertandingan.
Tetapi, mereka juga menambahkan bahwa Federasi sepakbola Prancis (FFP) bakal memberikan hukuman lebih lama.
Baca Juga : Gagal Lagi, Neymar Minta Pemain Muda PSG Tak Usah Banyak Cakap
Muncul klaim bahwa Neymar tertangkap kamera melakukan kekerasan dengan pemain, pelatih, dan pendukung, bakal dihukum selama lima pertandingan.
Di sisi lain, perwakilan resmi Paris Saint-Germain akan seratus persen di belakang Neymar untuk menghadapi kasus tersebut.