Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Awal saya sebagai promotor petinju karena ingin mendukung tinju dan tak banyak yang mengerjakan. Saya sebagai pengusaha melihat peluang itu dan terbukti berhasil," ucap Oktohari.
"Saat saya masuk, banyak mendapat apresiasi karena pengalaman orang terhadap tinju juga sangat minim. Sebelum saya masuk, ada Boy Bolang dan Aseng yang lebih dulu memulai dan dalam prosesnya saya masuk ke dunia promotor internasional dan berjalan lancar," ucap Oktohari.
Okto yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) ini berharap dengan adanya penghargaan ini, seluruh promotor Indonesia bisa saling bekerja sama memajukan olahraga beladiri tersebut.
Baca Juga : Dimeriahkan GIGI dan Cita Citata, Inapgoc Siap Gelar Malam Apresiasi Media
"Sekarang ini banyak petinju-petinju baru dan promotor-promotor yang bagus. Nah, semuanya harus kerjasama karena tinju ini harus dihidupkan," kata Oktohari.
"Para promotor itu tak perlu berkompetisi, tetapi harus bekerja sama supaya tinju bisa hidup lagi, kuat lagi, dan animo masyarakat bisa ditingkatkan. Semakin banyak informasi semakin banyak olahraga-olahraga baru yang sensasional. Jadi, orang melihat tinju juga tidak atraktif."
"Nah ini tantangan buat kami, khususnya promotor sehingga tinju itu bisa menarik dan bisa diterima kalangan orang banyak," aku Oktohari.
Menurut Oktohari, dulu dia punya pengalaman bagaimana kita mengemas tinju dengan pendekatan berbeda.
Tujuannya, agar para ibu dan anak-anak bisa melihat bahwa tinju bukan sebagai olahraga kekerasan. Tetapi, olahraga beladiri yang menjunjung sportivitas yang positif untuk anak-anak.