Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain sayap Arsenal, Alex Iwobi, berharap Tottenham Hotspur kalah pada partai final Liga Champions 2018-2019 ketika bersua Liverpool.
Final Liga Champions musim ini serasa jadi panggung yang dimiliki Liga Inggris.
Pasalnya dua klub Premier League, Tottenham Hotspur dan Liverpool, jadi penampil pada partai puncak yang dihelat pada 1 Juni mendatang.
Kesempatan melenggang ke partai final Liga Champions ini cukup spesial bagi Tottenham Hostpur.
Pasalnya, inilah kali pertama Spurs bisa menyentuh laga pamungkas Liga Champions.
Baca Juga: Gara-gara Gaji, Arsenal Rela Biarkan Aaron Ramsey Lepas ke Juventus
Hanya, pencapaian Tottenham tersebut tidak disukai oleh Alex Iwobi, yang merupakan pemain dari klub rival sekota, Arsenal.
"Sebetulnya kami tidak sedang mencoba fokus dengan Tottenham. Saya harap mereka kalah," kata Iwobi, seperti dikutip BolaSport.com dari laman Football London.
Pernyataan Alex Iwobi dapat dimengerti mengingat rivalitas Arsenal dan Tottenham yang sama-sama dari London Utara.
Kedua klub memang belum pernah jadi kampiun di Liga Champions.
Akan tetapi, tensi bisa saja memanas bila Tottenham keluar sebagai juara pada edisi kali ini.
Untuk diketahui, Chelsea adalah satu-satunya klub asal Kota London yang baru sanggup memenangi ajang antarklub paling prestisius di Eropa itu.
Chelsea menggondol trofi si Kuping Besar setelah mengalahkan Bayern Muenchen lewat adu tendangan penalti (4-3) pada 2012.
Di sisi lain, Iwobi mengaku hanya ingin berkonsentrasi dengan kans Arsenal menjuarai Liga Europa musim ini.
Baca Juga: Lawan di Lapangan, Wenger dan Sir Alex Punya Ramuan Sukses yang Sama
The Gunners bisa jadi kampiun bila mampu mengalahkan Chelsea pada partai final, 29 Mei 2019, di Baku Olympics Stadium, Azerbaijan.
"Kami mencoba untuk tidak melirik Tottenham, mereka telah berusaha dengan baik. Karena itu, Anda harus mengapresiasinya," ujar Iwobi.
"Namun, kami ingin fokus kepada diri sendiri dan kembali meraih trofi," tutur pemuda 23 tahun asal Nigeria ini menutup obrolan.