Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan kalah satu angka dengan Atalanta (peringkat tiga) dan Inter Milan (peringkat empat), yang sukses menggondol tiket Liga Champions pada pekan terakhir Serie A, Minggu (26/5/2019).
Praktis, musim depan mereka kembali berpuasa di ajang terelite antarklub di Eropa semenjak musim 2014-2105.
Kessie and @hakanc10 see off SPAL as the season comes to a close with a win in Ferrara https://t.co/EUqoJxDWAV
— AC Milan (@acmilan) May 26, 2019
La stagione si chiude con una vittoria contro la SPAL grazie al gol di Calhanoglu e alla doppietta di Kessie https://t.co/srqDwo0px7#SPALMilan #ForzaMilan pic.twitter.com/wgZBJCEb15
Baca Juga: AC Milan Gagal ke Liga Champions, Salahkan Gianluigi Donnarumma dan Fabio Borini!
Di sisi lain, mengasuh AC Milan sejak November 2017 merupakan tantangan berat bagi Gattuso.
Prestasi ia bareng I Rossoneri dalam dekade silam jadi alasan publik San Siro berekspektasi lebih kepadanya.
Saat masih bermain, pria yang akrab disapa Rino ini mengantarkan Milan 10 trofi selama bergabung dalam periode 1999-2012.
Trofi tersebut termasuk dua gelar juara Liga Champions (2002-03, 2006-07), dan Liga Italia (2003-04, 2010-11).
"Saya merasa sudah terlalu banyak membuat sejarah dengan klub ini. Karena itu, saya merasa ada tekanan lebih daripada yang seharusnya saya miliki," ucap Gattuso.
"Dalam 18 bulan terakhir, saya nyaris tidak tidur. Secara mental, perasaan saya hancur berkeping-keping. Hal ini adalah sesuatu yang mesti saya pertimbangkan," tutur eks gelandang ini lagi.