Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Meski masih dibekap cedera lutut, Carolina Marin memiliki tekad untuk bisa segera kembali bermain dan bahkan berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019.
Carolina Marin hingga saat ini masih menjalani proses penyembuhan cedera lutut yang menderanya sejak sekitar empat bulan yang lalu.
Cedera tersebut didapat Marin kala menghadapi Saina Nehwal (India) pada final Indonesia Masters 2019, Minggu (27/1/2019).
Carolina Marin pun terpaksa menepi dari persaingan bulu tangkis dunia dan harus menjalani proses penyembuhan pasca-operasi lutut.
Kala itu, tim dokter menyebut mantan tunggal putri nomor satu versi BWF ini harus absen sekitar enam bulan sebelum diperbolehkan kembali bermain.
Empat bulan berselang setelah operasi, kondisi Carolina Marin berangsur memulih dan mulai bisa melakukan latihan meski masih dalam intensitas ringan.
Pemain kidal asal Spanyol in optimistis dirinya dapat segera kembali tampil kompetitif dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Bahkan Carolina Marin diproyeksi bisa ambil bagian saat Kejuaraan Dunia 2019 digelar di Basel, Swiss, pada pertengahan Agustus nanti.
Baca Juga: Kondisi Terkini Carolina Marin Usai 4 Bulan Absen karena Cedera Lutut
Meski demikian, Marin belum mau terlalu memikirkan kemungkinan berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia 2019 dan lebih memilih fokus pada proses penyembuhan.
"Tiga bulan tersisa dan kami belum mau membicarakan apapun tentang Kejuaraan Dunia 2019," kata Carolina Marin dikutip BolaSport.com dari elespanol.
"Saat tanggalnya mulai mendekat, kami baru akan mengambil keputusan," ujar perempuan 25 tahun ini melanjutkan.
Lebih lanjut, Marin menyebut jika proses penyembuhan cederanya telah berlangsung dengan lancar tetapi dia belum boleh memforsir lututnya.
"Mereka (tim dokter) memberi tahu saya semuanya baik-baik saja. Namun saya harus memperhatikan beban yang saya tanggung sehingga lutut saya tak membengkak," tutur Marin.
"Saya menghabiskan sepuluh jam per hari untuk proses penyembuhan mulai dari aspek fisik, teknik, hingga sesi fisioterapis pada pagi dan sore hari di kolam renang."
"Semua akan kembali normal saat saya menemui Maria, psikolog saya. Sangat penting untuk tak merasa takut (trauma) saat melakukan gerakan," kata Carolina Marin memungkasi.
Baca Juga: Paulus Firman Cukup Puas dengan Progres Ganda Putra Malaysia
Semenjak absen bertanding setelah final Indonesia Masters 2019, posisi Carolina Marin pada ranking BWF terus melorot.
Marin yang setelah final Indonesia Masters 2019 bertengger di peringkat kedua, kini menduduki ranking delapan dunia.