Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tottenham Hotspur dan Kerja-kerja Fantastis Daniel Levy

By Mukhamad Najmul Ula - Jumat, 7 Juni 2019 | 21:14 WIB
Mauricio Pochettino bersama Son Heung-min dan Fernando Llorente merayakan kesuksesan Tottenham Hotspur usai lolos ke semifinal Liga Champions (TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)

Padahal, ia sempat menjadi direktur dengan bayaran termahal di Premier League pada 2016-2017 dengan upah 6 juta pounds.

Tidak ada satu pun pemain Tottenham yang melampauinya dengan gaji sebesar itu, dan Levy memastikan ia tak makan gaji buta.

Tak disokong dompet tebal syeikh dari Timur Tengah maupun taipan minyak Rusia, tak mengherankan jika Levy terpaksa mengetatkan ikat pinggang untuk anggaran teknis.

Baca Juga: Ada Rumor Siap Pensiun, Lee Chong Wei Buka Suara

Gaji para pemain dibatasi di kisaran 100 ribu pounds per pekan, yang membuat tak ada satu pun pemain Spurs yang bercokol di 10 besar pemain dengan gaji tertinggi di Premier League.

Spurs sejak lama dikenal mempekerjakan pemain kualitas wahid dengan gaji “di bawah standar”, hal yang membuat pemain-pemain terbaik seperti Luka Modric atau Gareth Bale terpaksa dijual.

Selama sedekade terakhir, Levy berkeringat lebih dari biasanya.

Ia mengawal pembangunan stadion baru Tottenham, dengan konstruksi pembangunan pertama dilakukan pada 2015.

Biaya untuk proyek ini pada awalnya ditaksir 400 juta pounds, lalu disinyalir membengkak hingga 750 juta pounds, dan dengan iklim Brexit yang tak kondusif, barangkali tak kurang 1 triliun pounds telah tergelontorkan.

Levy dan Pochettino berulang kali menyatakan Spurs akan lebih besar dengan stadion baru. Terlihat benar adanya, mengingat kapasitasnya hanya kalah dari Old Trafford, dengan tribune tunggal selatan berkapasitas 17.500 orang telah melampaui The Kop yang legendaris di Anfield.