Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alternatif yang realistis buat masa depan Gareth Bale ialah menerima pinangan klub besar Eropa.
Namun, itu disertai dengan kerelaan mendapatkan gaji jauh lebih kecil dari pendapatannya sekarang.
Kalau dia dan Real Madrid mau mengorbankan sisi finansial, percayalah klub-klub seperti Tottenham Hotspur, PSG, atau Manchester United bisa berpikir ulang buat merekrutnya.
3. Bertahan di Real Madrid dengan risiko sakit hati.
Jalan karier lebih ekstrem mungkin bisa ditempuh Gareth Bale dengan kesediaan bertahan di skuad Real Madrid saat ini.
Hanya, siap-siap saja dia sering dibikin sakit hati karena dicampakkan Zidane lantaran sudah tak masuk rencananya lagi.
Bale mungkin hanya akan menghabiskan sisa kontrak sambil makan "gaji buta" dengan prospek kesempatan bermain yang buram.
Namun, bisa jadi keputusan ini merupakan titik balik bagi Bale sebagai ajang pembuktian Zidane telah salah membuangnya.
Baca Juga: Nama Klub Liga China yang Meminati Gareth Bale Mulai Terungkap
Siapa tahu jika dia mendapatkan kesempatan tampil dan kebetulan main cemerlang, itu bisa meluluhkan hati Zidane dan petinggi klub.
Agen si pemain, Jonathan Barnett, pernah berkoar bahwa tujuan Bale sejatinya memang ingin menghabiskan kontrak di Madrid hingga 2022.
"Dia ingin bertahan, tetapi saya tak yakin Zidane ingin Bale untuk tetap di sini," kata Barnett pada Mei lalu kepada AS.com.