Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gareth Bale menghadapi percabangan jalan yang rumit soal masa depannya setelah tidak masuk rencana pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Zinedine Zidane menegaskan bahwa Real Madrid sedang mengupayakan penjualan Gareth Bale ke klub lain.
Secepatnya, El Real ingin menuntaskan kepastian masa depan winger asal Wales itu agar lebih leluasa bergerak di bursa transfer dengan modal guyuran euro dari penjualan Bale.
Reaksi pro dan kontra muncul terkait nasib Bale.
Banyak pihak yang menilai cara Zidane mengutarakan keputusan klub mendepak Bale secepatnya dalam jumpa pers kepada media merupakan tindakan melecehkan si pemain.
Bagaimanapun, Bale bisa dikategorikan legenda jika melihat kontribusi menolong Real Madrid meraih 13 trofi.
Segunduk titel itu termasuk quat-trick gelar Liga Champions selama dia membela Madrid 6 tahun ke belakang.
Namun, ada pula pihak yang menilai Zidane hanya melakukan tugasnya sebagai pelatih.
Dia menerangkan bahwa Bale tidak dimainkan saat Real Madrid menghadapi Bayern Muenchen (20/7/2019) karena si pemain sendiri menolak lantaran klub sedang berusaha menjualnya.
"Saya tidak bermaksud melecehkan siapa pun. Apa yang saya katakan adalah klub sedang mengupayakan jalan keluar untuk Bale," katanya, dikutip BolaSport.com dari BBC.
Melihat perkembangan yang terjadi, bisa terdapat tiga kemungkinan akan seperti apa nasib Gareth Bale musim panas ini.
Berikut tiga kondisi yang mungkin terjadi.
1. Dijual ke China dengan harga dan gaji selangit.
Salah satu kendala kenapa Real Madrid sulit menjual Gareth Bale adalah harga dan gajinya yang masih tinggi buat kantong kebanyakan klub Eropa.
Akan sukar menghabiskan 50-60 juta euro untuk pemain berusia 30 tahun yang rawan cedera, plus bergaji 17 juta euro per tahun.
Baca Juga: Sebelum Klub China, Gareth Bale Sempat Ditawarkan ke 5 Klub Eropa
China bisa mewujudkan dua hal tersebut, tetapi artinya Bale harus terlempar dari ingar-bingar persaingan sepak bola level terelite.
Jiangsu Suning disebut-sebut menjadi calon kuat destinasi Bale berikutnya.
2. Dijual ke klub elite Eropa dengan harga dan gaji lebih kecil.
Alternatif yang realistis buat masa depan Gareth Bale ialah menerima pinangan klub besar Eropa.
Namun, itu disertai dengan kerelaan mendapatkan gaji jauh lebih kecil dari pendapatannya sekarang.
Kalau dia dan Real Madrid mau mengorbankan sisi finansial, percayalah klub-klub seperti Tottenham Hotspur, PSG, atau Manchester United bisa berpikir ulang buat merekrutnya.
3. Bertahan di Real Madrid dengan risiko sakit hati.
Jalan karier lebih ekstrem mungkin bisa ditempuh Gareth Bale dengan kesediaan bertahan di skuad Real Madrid saat ini.
Hanya, siap-siap saja dia sering dibikin sakit hati karena dicampakkan Zidane lantaran sudah tak masuk rencananya lagi.
Bale mungkin hanya akan menghabiskan sisa kontrak sambil makan "gaji buta" dengan prospek kesempatan bermain yang buram.
Namun, bisa jadi keputusan ini merupakan titik balik bagi Bale sebagai ajang pembuktian Zidane telah salah membuangnya.
Baca Juga: Nama Klub Liga China yang Meminati Gareth Bale Mulai Terungkap
Siapa tahu jika dia mendapatkan kesempatan tampil dan kebetulan main cemerlang, itu bisa meluluhkan hati Zidane dan petinggi klub.
Agen si pemain, Jonathan Barnett, pernah berkoar bahwa tujuan Bale sejatinya memang ingin menghabiskan kontrak di Madrid hingga 2022.
"Dia ingin bertahan, tetapi saya tak yakin Zidane ingin Bale untuk tetap di sini," kata Barnett pada Mei lalu kepada AS.com.