Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rencana tersebut menuai perdebatan dengan suara-suara seperti, 'Uang 400 miliar mana bisa untuk membangun stadion'.
Baca Juga: Lampu Stadion GBT Sempat Padam, Persebaya Ambil Tindakan Cepat
Selain biayanya yang murah, stadion ini juga pernah dikritik lantaran aksesnya yang sulit lantaran hanya bisa dilalui jalan kecil.
Hal itu tak terlepas dari lokasinya yang terletak di area persawahan dan permukiman warga.
Saya pun jadi teringat dengan tulisan Antony Sutton aka Jakarta Casual dalam bukunya yang berjudul, Sepak Bola: The Indonesian Way of Life, yang diterbitkan pada 2017 silam.
"Stadion di Indonesia dibangun di lokasi yang jauh sehingga membuat aksesnya sulit lantaran mencari tanah murah," begitu kira-kira tulisan Antony Sutton dalam bukunya.
Namun dalam kasus SJH, hal ini sudah teratasi dengan baik setelah dibangunnya Tol Soreang - Pasirkoja yang membuat jarak tempuh menuju lokasi stadion menjadi lebih singkat.
Perjalanan BolaSport.com dari pusat Kota Bandung ke lokasi pun hanya memakan waktu selama kurang lebih 30 menit meski jaraknya terbilang lumayan yakni sekitar Rp 17 KM.
"Sekarang mah Persib lebih enak main di SJH ketimbang GBLA, karena sekarang ada tol. GBLA sekarang malah ketinggalan soal akses dibanding SJH," kata driver online yang mengantar ke SJH.
Baca Juga: ICC 2019 - Kepopuleran Son Heung-min di Singapura Saingi Cristiano Ronaldo
Dengan segala kisah di atas, SJH tetap bisa menjaga kualitasnya dan bahkan sempat dipercaya menjadi salah satu venue sepak bola Asian Games 2018.
Bintang Tottenham Hotspur, Heung Min-son pun pernah merasakan rumput mulus berstandar FIFA di SJH saat Korea Selatan kalah 1-2 dari Malaysia via brace Muhammad Safawi Rashid.
Setelah sempat 'dilupakan' Persib, SJH akhirnya dilirik Maung Bandung lagi mulai pada babak 32 besar Piala Indonesia 2018 kontra Persiwa Wamena, Februari silam.
Sejak laga itu Persib pun terus menjadikan SJH sebagai kandang permanen baik untuk ajang Piala Presiden 2019 dan Liga 1 2019.
Pasukan Robert Rene Alberts 'terpaksa' pindah ke SJH setelah kesulitan mendapatkan izin bertanding di GBLA.