Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Si Jalak Harupat (Mungkin) Stadion Megah Terakhir Berbiaya Murah

By Muhammad Robbani - Jumat, 26 Juli 2019 | 11:00 WIB
Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (26/7/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Megah, itulah kesan pertama ketika melihat bangunan Stadion Si Jalak Harupat (SJH), di Soreang, Kabupaten Bandung.

Stadion ini pernah menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung sejak mulai diresmikan pada April 2005 atau sebelum berdirinya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) delapan tahun setelahnya.

Baca Juga: Kesederhanaan Stadion Brawijaya, Si Saksi Bisu Kejayaan Persik Kediri

Meski sudah lama identik dengan Stadion Siliwangi yang telah mereka gunakan sejak era Kompetisi Perserikatan, Persib pun sempat memindahkan homebase-nya ke SJH.

Kapasitas yang lebih besar dan rumput mulus zoysia matrella membuat Persib Bandung menjadikan SJH sebagai homebase pada Indonesia Super League (ISL) mulai era 2000-an akhir.

Saat mewakili Indonesia pada ajang Kualifikasi Liga Champion Asia (LCA) dan Piala AFC 2015, Persib pun menggelar laga kandangnya di SJH.

Maung Bandung mewakili Indonesia pada kompetisi antarklub Asia setelah menjadi jawara ISL 2014.

Baca Juga: Madura United Sepakat dengan Diego Assis, Satu Nama Masih Dalam Proses

Lawan-lawan seperti Hanoi T&T, New Radiant, Ayeyawady United, Lao Toyota, serta Kitchee FC pun merasakan kemegahan SJH pada ajang Kualifikasi LCA dan Piala AFC 2015.

Itu artinya, SJH lolos verifikasi standar minimum yang ditetapkan AFC untuk bisa menggelar ajang-ajang internasional di bawah naungan Federasi Sepak Bola Asia itu.

Padahal, wakil-wakil Indonesia kerap menjalankan laga kandang usiran saat tampil pada kompetisi AFC.

Baca Juga: Beberkan Kemajuan Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri Puji Dua Posisi

Misalnya Persik Kediri ke Stadion Manahan (LCA 2007), Persipura Jayapura ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (LCA 2010), atau PSM Makassar ke Stadion Pakansari (Piala AFC 2019).

Sebagai stadion milik Pemkab Bandung, maka stadion ini pun sudah lebih dulu digunakan Persikab Bandung sebelum Persib.

Hingga saat ini, stadion ini masih kuat beraroma Persikab Bandung, setidaknya saat BolaSport.com datang ke arena ini pada official training Bali United, Kamis (25/7/2019), sore.

Baca Juga: Persib Vs Bali - Teco Kesampingkan Rekor Tak Pernah Menang Atas Robert

Bali United sedang melakukan persiapan, Kamis (25/7/2019), sebelum dijamu Persib pada lanjutan Liga 1 2019, Jumat (26/7/2019), pukul 18.30 WIB.

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Official Training Bali United di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (26/7/2019).

Di sana banyak anak-anak muda berlari-lari kecil beratribut Persikab Bandung di luar stadion, kemungkinan mereka adalah tim muda dari klub dengan warna utama kuning dan Hijau itu.

Itu terlihat dari kehadiran satu-dua pria dewasa yang bertindak sebagai pelatih mereka dan menemani saat berlari memutari area luar stadion.

Sayangnya Persikab lebih sering berkutat di level bawah kompetisi sepak bola nasional sehingga nama mereka tenggalam dan publik lebih mengenal SJH identik dengan Persib.

Baca Juga: Akui Bali United Favorit Juara, Robert Rene Alberts Sebut Persib Punya Inspirasi

Bicara mengenai biaya pembangunannya, stadion ini terbilang sangat murah dibandingkan dengan biaya-biaya stadion baru masa kini.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa stadion berkapasitas 27 ribu penonton ini hanya memakan biaya sebesar Rp 67 miliar rupiah.

Bandingkan dengan biaya pembangunan Gelora Bandung Lautan Api (Rp 500 miliar), Pakansari, (Rp 800 miliar), atau Batakan (Rp 1,2 triliun).

Walaupun ada perbedaan nilai uang dikarenakan inflasi, Rp 67 miliar terbilang kecil untuk bisa membangun stadion megah.

Baca Juga: Pemainnya Injak Anak Baru Man United, Pelatih Tottenham Minta Maaf

Padahal juga, pembangunan SJH pernah menuai kontroversi lantaran dinilai terjadi mark-up karena taksiran awalnya hanya akan menghabiskan biaya sekitar Rp 30 miliar.

Bandingkan dengan rencana DPRD DKI Jakarta yang kabarnya akan memangkas dana biaya pembangunan Stadion BMW menjadi Rp 400 miliar dari rencana awal Rp 1,6 triliun.

Rencana tersebut menuai perdebatan dengan suara-suara seperti, 'Uang 400 miliar mana bisa untuk membangun stadion'.

Baca Juga: Lampu Stadion GBT Sempat Padam, Persebaya Ambil Tindakan Cepat

Selain biayanya yang murah, stadion ini juga pernah dikritik lantaran aksesnya yang sulit lantaran hanya bisa dilalui jalan kecil.

Hal itu tak terlepas dari lokasinya yang terletak di area persawahan dan permukiman warga.

Saya pun jadi teringat dengan tulisan Antony Sutton aka Jakarta Casual dalam bukunya yang berjudul, Sepak Bola: The Indonesian Way of Life, yang diterbitkan pada 2017 silam.

"Stadion di Indonesia dibangun di lokasi yang jauh sehingga membuat aksesnya sulit lantaran mencari tanah murah," begitu kira-kira tulisan Antony Sutton dalam bukunya.

Namun dalam kasus SJH, hal ini sudah teratasi dengan baik setelah dibangunnya Tol Soreang - Pasirkoja yang membuat jarak tempuh menuju lokasi stadion menjadi lebih singkat.

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Stadion Si Jalak Harupat, di Soreang, Kabupaten Bandung, langsung terlihat setelah keluar dari Tol Soreang - Pasirkoja.

Perjalanan BolaSport.com dari pusat Kota Bandung ke lokasi pun hanya memakan waktu selama kurang lebih 30 menit meski jaraknya terbilang lumayan yakni sekitar Rp 17 KM.

"Sekarang mah Persib lebih enak main di SJH ketimbang GBLA, karena sekarang ada tol. GBLA sekarang malah ketinggalan soal akses dibanding SJH," kata driver online yang mengantar ke SJH.

Baca Juga: ICC 2019 - Kepopuleran Son Heung-min di Singapura Saingi Cristiano Ronaldo

Dengan segala kisah di atas, SJH tetap bisa menjaga kualitasnya dan bahkan sempat dipercaya menjadi salah satu venue sepak bola Asian Games 2018.

Bintang Tottenham Hotspur, Heung Min-son pun pernah merasakan rumput mulus berstandar FIFA di SJH saat Korea Selatan kalah 1-2 dari Malaysia via brace Muhammad Safawi Rashid.

YONHAPNEWS
Heung Min-son saat beraksi bersama timnas Korea Selatan pada ajang Asian Games 2018 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), di Soreang, Kabupaten Bandung.

Setelah sempat 'dilupakan' Persib, SJH akhirnya dilirik Maung Bandung lagi mulai pada babak 32 besar Piala Indonesia 2018 kontra Persiwa Wamena, Februari silam.

Sejak laga itu Persib pun terus menjadikan SJH sebagai kandang permanen baik untuk ajang Piala Presiden 2019 dan Liga 1 2019.

Pasukan Robert Rene Alberts 'terpaksa' pindah ke SJH setelah kesulitan mendapatkan izin bertanding di GBLA.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P