Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wasit Wawan Rapiko menjadi perbincangan setelah memimpin partai Persela Lamongan vs Borneo FC karena memberikan penalti yang dinilai kontroversial.
Laga Persela Lamongan vs Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2019 di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (29/7/2019) menjadi perbincangan.
Pasalnya, partai yang berakhir imbang 2-2 itu berlangsung lebih dari 100 menit karena sempat terjadi ketegangan pada pengujung laga.
Insiden bermula ketika kedudukan 2-1 untuk keunggulan Persela Lamongan, pada menit ke-88 terjadi tendangan sudut untuk Borneo FC.
Baca Juga: Piala AFF U-15 - Hadapi Pemuncak Klasemen, Bima Sakti Isyaratkan Rotasi
Bola berhasil diamankan kiper Persela, Dwi Kuswanto, dengan sebuah tangkapan.
Namun, alih-alih membuang bola tersebut untuk melakukan serangan, Dwi Kuswanto justru menghampiri pemain Borneo FC, Wahyudi Hamisi.
Kiper bernomor punggung 33 itu menanduk Wahyudi tepat di kepala hingga mendapat kartu merah dari wasit Wawan Rapiko.
Wahyudi juga mendapat kartu merah karena dinilai menjadi pemicu keributan tersebut.
Yang jadi kontroversi, Wawan Rapiko langsung menunjuk titik putih untuk tim Borneo FC.
Tak pelak lagi, menerima hukuman penalti pada menit akhir saat tengah unggul membuat pemain Persela melakukan protes keras kepada wasit.
Baca Juga: Jelang Laga Kontra Arema FC, Hotel Tim Persib Bandung Diteror Oknum Suporter
Staf kepelatihan Persela yang dikomandoi Nilmaizar juga memprotes sehingga sang pengadil harus menjelaskan alasan yang melandasi keputusannya.
Pertandingan pun dilanjutkan, penyerang Borneo FC Lerby Eliandry maju sebagai algojo dan sukses melaksanakan tugasnya.
Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2 setelah 122 menit laga berjalan.
Seusai pertandingan, para suporter tuan rumah menyerbu masuk ke lapangan karena kecewa terhadap kepemimpinan wasit Wawan Rapiko.
Ribuan suporter berlari mengejar begitu Wawan meniupkan peluit panjang.
Walhasil wasit asal Riau itu harus tertahan di dalam stadion karena pintu keluar sudah dikepung oleh suporter Persela yang marah.
Baca Juga: Langsung Geber Latihan Lagi, Fokus Persija Jakarta adalah Arema FC
Namun, jika dicermati dalam aturan FIFA, keputusan Wawan Rapiko tidak salah.
Pada Pasal 12 Laws of The Game dari International Football Association Board (IFAB), disebutkan bahwa ada beberapa aksi yang harus dianggap sebagai pelanggaran oleh wasit. Di antaranya adalah head-butt alias menanduk lawan.
Karena tandukan Dwi Kuswanto dinilai mengandung unsur kesengajaan, kiper Persela tersebut akhirnya diganjar kartu merah.
Diskusi mengenai keputusan kontrasepsi wasit Persela vs Perseba Borneo tadi kita MUlai dengan bahan dari Laws of The Game tentang syarat terjadinya "Direct free kick".
Waktu dan siapa saja silahkan dipersilahkan....
Nanti gua bahas di artikel kesimpulannya. pic.twitter.com/ZBUZqiFjYK
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) July 29, 2019
Hukuman untuk pelanggaran tersebut adalah tendangan bebas atau penalti tergantung lokasi pelanggaran terjadi.
Dalam kasus Dwi Kuswanto dan Wahyudi Hamisi, pelanggaran terjadi di dalam kotak penalti sehingga wasit menunjuk titik putih.
Kendati tepat mengambil keputusan, lamanya pertandingan tertunda karena Wawan Rapiko memberi penjelasan ke pemain dan pelatih Persela menjadi penyebab amarah fan semakin tersulut.
Apalagi, Persela sedang dalam keadaan unggul dan penalti tersebut terjadi pada menit-menit akhir jelang laga bubaran.
Berikut video keputusan kontroversial Wawan Rapiko pada laga Persela Lamongan vs Borneo FC: