Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pembalap 33 tahun ini pun tak ingin memandang dirinya sendiri sebagai pembalap megabintang pada gelaran MotoGP.
"Rasanya sudah cukup untuk membuktikan diri di atas motor. Semua omongan itu tidak penting," ujar Andrea Dovizioso dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya lebih mementingkan substansi ketimbang penampilan. Itu kenapa saya membatasi penggunaan media sosial. Demi menjaga ranah privasi," ujarnya melanjutkan.
Akan tetapi, Andrea Dovizioso menyadari bahwa popularitas merupakan salah satu konsekuensi dari pekerjaannya sebagai pembalap MotoGP.
"Ketenaran adalah sebuah konsekuensi yang tak bisa dihindari dari keberhasilan finis podium. Jadi saya tidak mempermasalahkannya," tutur Dovizioso.
Pada kesempatan yang sama, Andrea Dovizioso juga berkomentar terkait kesempatan memperkuat Ducati sejak 2013 yang disebutnya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan.
"Saya pembalap dari Italia dan mengendarai motor Italia. Saya mewujudkan impian masa kecil dan saya selalu membaginya bersama fan," ujar Dovizioso.
"Dukungan fan juga banyak membantu saya untuk lebih relaks. Sorakan dan bendera yang mereka bawa ke lintasan menghadirkan kepuasan yang luar biasa," tuturnya.
Baca Juga: MotoGP Republik Ceska 2019 - Marc Marquez Sudah Tak Sabar Kembali Mengaspal
Lebih lanjut, Andrea Dovizioso juga berkomentar soal impiannya untuk menjadi juara dunia kelas premier MotoGP.