Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Harapan Atlet ONE Championship Indonesia untuk Anak Bangsa

By Septian Tambunan - Kamis, 1 Agustus 2019 | 08:17 WIB
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Eko Roni Saputra (kanan), melawan atlet Singapura, Niko Soe, dalam laga ONE: Roots of Honor di Manila, Filipina, Jumat (12/4/2019). (ONE CHAMPIONSHIP)

"Saya suka permainan bola kasti dan kelereng karena dua permainan ini sangat seru," ujar Eko Roni Saputra.

"Kalau main kasti, kita harus memukul bola dan berlari sambil melempar bola ke tubuh lawan."

"Sedangkan dalam permainan kelereng, kita harus fokus dalam membidik kelereng lawan," tutur Eko lagi.

SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Eko Roni Saputra, berpose di Nuwa Hotel, City of Dreams Manila, Filipina, Selasa (9/4/2019).

Eko, yang memiliki cita-cita menjadi seorang tentara, akhirnya mengubah haluan menjadi atlet gulat terbaik Indonesia sebelum memasuki ajang profesional bersama ONE.

"Cita-cita saya semasa kecil sebenenarnya ingin jadi tentara karena menurut saya tentara itu kesannya gagah dan pemberani," kata Eko Roni Saputra.

"Akan tetapi, cita-cita itu tidak pernah kesampaian," ucap Eko menambahkan.

Ia pun berharap bahwa generasi selanjutnya dapat membanggakan keluarga dan negara.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, ONE Championship Siap Sapa Amerika Serikat

"Anak-anak indonesia harus menjadi hebat dan menjadi kebanggaan orang tua serta negara," ujar Eko Roni Saputra.

"Jauhi narkoba karena hal itu dapat menghancurkan masa depan."

"Anak-anak adalah penerus masa depan negara kita. Selamat Hari Anak Nasional!" tutur Eko melanjutkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

“Remuk ati iki yen eling janjine, ora ngiro jebul lamis wae, dek opo salah awakku iki, kowe nganti tego mbelanjanji janji....” Itu adalah sepenggal lirik lagu Cidro yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Didi Kempot, yang kini dikenal dengan julukan The Godfather of broken heart. Lirik patah hati atau cerita tentang hubungan jarak jauh dinyanyikan dengan bahasa jawa sehari-hari, namun terasa sangat menyentuh dan ‘ngena’ di hati para pendengarnya. Bahkan penggemar Didi Kempot kini bukanlah mereka yang lahir atau dibesarkan di jaman ‘Stasiun Balapan’ dan ‘Sewu Kuto’. Para penggemar ‘Lord’ Didi kini seakan menyebar di kalangan Sobat Ambyar hingga pemuda dan anak jaman now yang menamakan dirinya sebagai ‘Sad Girls and Sad boys’. Ada fenomena apa dengan Didi Kempot dan patah hati? Benarkah Didi Kempot sudah pas disandingkan dengan Legenda musik sekelas Frank Sinatra, Al Jarreau atau Freddie Mercury? Bagaimana kisah dibalik perjuangan Didi Kempot yang konsisten dengan musik Campursari nya? Saksikan Didi Kempot The Godfather of broken heart di Rosi, kamis 1 Agustus 2019. Live pukul 20.00 Wib hanya di Kompas TV, independen terpercaya.

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P