Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Bukan Mobile Legend, tetapi FIFA19. Kami (PSSI) punya angan-angan ingin menggelar Liga 1 eSports. Turnamen ini akan menjadi cikal bakalnya," ujar Marshal.
PSSI punya alasan tersendiri menggunakan gim FIFA ketimbang PES.
"Kalau Thailand pake PES karena kerjasama dengan KONAMI. kalo FIFA pertimbangannya ada eWorld Cup (kompetisi dunia di bawah langsung naungan FIFA)," kata Marshal.
Baca Juga: Spurs Siap Tikung Man United pada Detik Terakhir untuk Bruno Fernandes
Padahal peminat PES di Indonesia terhitung tidak sedikit. Untuk pemain sendiri, para pro player asal Indonesia juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pada keikutsertaan di PES League 2019 World, wakil Indonesia untuk kategori 1 vs 1 bernama Rizky Faidan mencapai babak semifinal.
.@ETTORITO survives the late pressure to secure his spot in yet another grand final.
What an effort from 16 year old @rzkyfdnn, who's tournament comes to an end.
Watch the #PESLeague 1v1 World Finals on Twitch: https://t.co/nCPkPWyaQ9 pic.twitter.com/OTZp12dPKb
— PES League (@pesleague) June 29, 2019
Sementara, Thailand memang sudah bekerjasama dengan perusahaan pengembang PES 2019, Konami sejak tahun lalu.
Federasi sepak bola Thailand (FAT) menandatangani kerja sama dengan perusahaan game terkemuka asal Jepang itu tepatnya pada hari Selasa (4/9/2019) di Bussaracum Hotel, Bangkok.
Selain bisa menggelar eSports menggunakan PES, FAT juga mendapatkan lisensi resmi untuk Liga Thailand dan timnas Thailand sehingga bisa dimainkan di PES.