Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, semakin lama kelemahan SF90 semakin terkuak, di antaranya downforce yang payah dan lambat di tikungan.
Tim Mercedes dan Red Bull mengekspoitasi kelemahan mobil tim Ferrari ini di Hungaroring, dimana mereka mampu unggul lebih dari satu menit dari tim Ferrari.
"Di Melbourne (seri pertama musim ini), kami tidak berpikir bahwa kami yang terbaik, namun setidaknya kami berharap mampu bersaing," tutur Binotto.
"Kenyataannya, kami harus berjuang untuk memahami mobil ini," aku Binotto.
Bos Ferrari ini kemudian melanjutkan, "Kami masih payah di tikungan dan itu adalah masalah yang harus dipikirkan."
"Kami memang mengalami perbaikan, namun belum sesuai dengan yang kami harapkan," ucap Binotto lagi.
Baca Juga: Pembalapnya Gagal Menangi Balapan GP Hungaria 2019, Ini Alasan Ferrari
Dengan awan gelap yang menaungi tim Ferrari, Binotto berharap jeda musim panas ini bisa dimanfaatkan untuk menyegarkan pikiran sekaligus merancang strategi baru.
"Liburan ini akan sangat berguna," tutur Binotto. "Kami sudah bekerja dengan sangat keras, sehingga kesempatan mengisi tenaga akan sangat berguna."
Berkaitan dengan sirkuit Spa-Francorchamps dan Monza yang menanti setelah jeda musim panas.
"Di atas kertas, kedua sirkuit tersebut bagus untuk kami," ujar Binotto.
MotoGP Republik Ceska 2019 - Maverick Vinales Merasa Frustrasi https://t.co/H6MVuhrhl4
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 5, 2019
F1 GP Belgia dan Italia terkenal dengan sirkuit yang menawarkan banyak trek lurus, yang selama ini digemari Ferrari.
Patut dinantikan, apakah Ferrari sukses merebut kemenangan pertama mereka musim ini di dua sirkuit tersebut.
View this post on InstagramSelamat datang di Barcelona @juniorfirpo3 . #fcbarcelona #laliga #ligaspanyol #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on