Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ya, setelah balapan di Spielberg ini, dia meminta saya untuk memutus kontrak yang telah dijalin ini secara baik-baik," kata Stefan Pierer, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Dia (Zarco) ingin membalap bersama tim kami hingga akhir musim ini, kami juga telah meyakinkan dia bahwa KTM tak akan mengajukan sengketa hukum dan ini adalah solusi terbaik untuk kedua belah pihak," ucap Pierer lagi.
Lebih lanjut, Stefan Pierer menjelaskan bahwa Johann Zarco tengah mengalami frustrasi lantaran hingga kini masih kesulitan untuk menemukan penampilan terbaiknya bersama motor RC16.
Selain itu, penampilannya yang kalah mentereng dari rekan senegaranya yang berstatus rookie tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, juga membuat dia merasa semakin terpuruk.
Baca Juga: Ini Janji Pelatih Persib Bandung saat Pertandingan Kontra Borneo FC
"Ini menunjukkan bahwa dia mengalami gejala kelelahan, selain itu kami telah berupaya untuk mempertahankannya pada dua atau tiga balapan kedepan," tutur Pierer.
"Tak mudah bagi Zarco untuk melihat rekan senegaranya, Quartararo, dianggap sebagai pahlawan baru untuk Prancis, kami sudah berusaha untuk membantu tanpa membuat dia merasa tertekan," ucap dia lagi.
Kendati kalah dari Oliveira, Stefan Pierer tetap mengakui Johann Zarco adalah salah satu pembalap terbaik untuk tim KTM.
"Tidak ada yang meragukan jika dia adalah salah satu pembalap yang baik di kelas utama ini, tetapi kini dia telah mencapai pada batas psikologinya," kata Stefan Pierer.
Baca Juga: Cedera Alisson Becker Parah, Liverpool Ingin Kontrak Si Kiper Cabutan
Johann Zarco sebetulnya memiliki ikatan kontrak dengan KTM hingga akhir musim 2020.
Akan tetapi, penampilan yang tak kunjung membaik membuat dia meminta untuk mengakhiri durasi kontrak bersama Red Bull KTM lebih awal dari kesepakatan sebelumnya.
Sejauh ini, hasil terbaik yang diraih Zarco bersama tim Red Bull KTM adalah menempati finis di urutan ke-10 saat tampil pada MotoGP Catalunya 2019.