Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Pelatih Nilai Gaya Main Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Alami Perubahan
“Para tunggal putri pada era saya jarang membuat kesalahan sendiri,” ucap Kim.
“Apalagi Susy Susanti. Sungguh sulit melawan Susy Susanti. Bagaimana bisa dia bermain sebagus itu, dia sering bermain reli panjang, jarang membuat kesalahan sendiri, pukulannya bersih, dropshot-nya cantik,”
"Satu setengah jam (berhadapan dengan Susy -red), sudah pasti anda pasti kalah. Apalagi jika itu dimainkan di Indonesia, hanya setengah jam saja sudah dipastikan anda kalah,” kata Kim melanjutkan.
Pada sisi lain, Kim yang kini secara aktif menangani Pusarla Venkata Sindhu menyebut bahwa menjadi pelatih bukan hanya sekadar melatih.
Baca Juga: Praveen Jordan Masih Penasaran Kalahkan Pasangan Nomor Dua Dunia
Namun, dia juga berprofesi sebagai motivator sekaligus konselor.
“Faktor nomor satu adalah rasa saling percaya dengan pemain. Kalau tidak, lalu bagaimana? Sebagai pelatih harus percaya kepada diri sendiri dan percaya kepada pemain yang dibimbing,” tutur peraih medali perunggu Kejuaraan Asia 1994 itu.
“Selalu berpikir positif. Apapun yang terjadi, sebagai pelatih saya harus membangun atmosfer (suasana) positif utnuk para pemain yang saya didik,” ucap dia.
“Pemain saya kalah, berarti saya juga kalah,” ucap Kim lagi.
View this post on InstagramMembujuk teman lama. . #messi #neymar #barcelona #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on