Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Komite Disiplin (Komdis) PSSI bakal mendalami isu ancaman dengan senjata api kepada wasit yang memimpin laga Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan.
Isu pengancaman terhadap wasit mewarnai kompetisi Liga 2 2019.
Kabar tersebut diembuskan oleh pelatih PSMS Medan, Abdul Rahman Gurning, pada sesi konferensi pers usai laga melawan Persiraja Banda Aceh, di Stadion H Dhimurthala, Banda Aceh, Rabu (14/8/2019).
Abdul Rahman Gurning menyebut wasit yang memimpin laga tersebut, Candra, mendapat ancaman dari orang tak dikenal.
Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI 14 Agustus 2019, Umuh Muchtar Dihukum Lagi
Ancaman tersebut, lanjut Gurning, juga menggunakan senjata api berjenis pistol.
Menurut Gurning, hal tersebut membuat wasit berat sebelah dan mengakibatkan PSMS Medan kalah dari tuan rumah.
"Kami sudah berusaha bermain bagus, kalau kalahnya dengan kepemimpinan wasit tidak adil sama saja," ujar Abdul Rahman Gurning dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan.
Menanggapi ucapan Abdul Rahman Gurning, Komite Disiplin (Komdis) PSSI ambil tindakan.
Komdis PSSI akan memanggil Abdul Rahman Gurning dan wasit Candra untuk dimintai keterangan.
"Ini pernyataan yang sangat serius dan menjadi perhatian PSSI," kata Head of Media Relation and Digital Promotion, Gatot Widakdo.
Baca Juga: Sebelum Nick dan Kevin, Persib Baru Punya Pemain Setengah Belanda
"Karena itu, Komdis PSSI akan segera memanggil dan meminta klarifikasi kepada Abdul Rahman Gurning dan Candra," ujar Gatot menambahkan.
WASIT BERBICANG DENGAN PEMAIN
Abdul Rahman Gurning mengetahui adanya ancaman tersebut setelah sang wasit berbincang dengan pemain PSMS.
Akan tetapi, Gurning enggan menyebut siapa pemain PSMS yang mendengar pernyataan dari sang wasit.
"Pemain sempat berbincang-bincang dengan wasit. Katanya wasitnya diancam pakai pistol, tapi ya tidak tahu juga benar apa tidak soal itu," kata Abdul Rahman Gurning.
Baca Juga: Indonesia Langsung Kalah Telak pada Laga Pertama Piala AFF Wanita 2019
Gurning juga mengatakan bahwa ancaman yang terjadi kepada wasit sudah sejak lama terjadi di sepak bola Indonesia.
Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menurut Gurning rawan dengan hal-hal semacam itu.
"Dari dulu sejak saya bermain sepak bola tahun 80-an, kalau ke Aceh selalu begitu. Bagaimana sepak bola kita mau maju kalau wasitnya tidak adil," ucap Abdul Rahman Gurning.
Baca Juga: Teco Puas Bali United Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Tira Persikabo
Gurning menyarankan agar wasit yang mendapat ancaman buka suara dan melaporkan kejadian tersebut ke PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 2.
Terlebih sekarang Satgas Antimafia Bola jilid II sudah kembali dibentuk untuk mengawasi pertandingan-pertandingan di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
"Kalau memang diancam kenapa tidak lapor ke PT LIB dan PSSI saja," kata Abdul Rahman Gurning menutup.