Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ramana telah menanamkan disiplin olahraga kepada Sindhu sejak usia dini, terutama selama pelatihan dan latihannya.
"Saya selalu percaya bahwa dia akan menaklukkan dunia. Hari ini, dia membuat saya sangat bangga," ujar Ramana.
"Ada air mata di mata saya. Dia sudah dua kali merindukan medali emas, tetapi hari ini dia berada di atas podium pertama," aku Ramana setelah Sindhu menjadi juara dunia.
Sementara itu, ibu Sindhu, Vijaya, juga seorang pemain bola voli dan bermain untuk klub kereta api.
"Sindhu selalu sangat berdedikasi. Dialah yang memutuskan untuk belajar bulu tangkis
dan membuat sesuatu dari dirinya sendiri. Bukannya kami melakukan sesuatu yang spesial untuknya,"ucap Vijaya.
Baca Juga: Fajar/Rian Jadi Unggulan Pertama pada Chinese Taipei Open 2019
"Terkadang, dia bekerja sangat keras sehingga sebagai seorang ibu saya bertanya-tanya bagaimana dia melakukannya," kata Vijaya kepada media India.
Selain bekerja sebagai pekerja full time, Vijaya mampu memberikan dukungan kepada Sindhu kecildan memastikan putrinya mengonsumsi makanan sehat yang cukup ketika Sindhu
tumbuh besar.
Secara kebetulan, Sindhu menjadi juara dunia pada hari ulang tahun ibunya dan dia mendedikasikan medali emasnya tersebut untuk ibunya.
"Saya mendedikasikan medali ini untuk ibu saya. Ini ulang tahunnya hari ini, "kata Sindhu.
Bagaimana pun cinta dan dukungan tanpa syarat dari orangtua dalam merawatnya membuat dia mewujudkan impiannya di podium tertinggi turnamen grade 1 Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tersebut.
View this post on InstagramSelamat bertugas Sanchez.... . #intermilan #sanchez #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on