Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus itu," kata Subiyantoro.
"Kami meminta kepolisian menemukan kemungkinan adanya dalang insiden tersebut," ujarnya tegas.
Dikutip BolaSport.com dari laman Kompas, Rabu (4/9/2019), Subiyantoro menegaskan sejak awal Persik siap menjalani semua pertandingan Liga 2 terutama pada laga kandang.
Namun terkait kerusuhan suporter tersebut, Subiyantoro mengatakan ada kelemahan yang terjadi terutama saat laga antara Persik melawan PSIM.
Baca Juga: Bom Molotov dan Sajam Ditemukan Pascabentrok Suporter Laga Persik Vs PSIM
Subiyantoro menyebut, panpel Persik Kediri tidak memiliki kemampuan intelijen sehingga kerusuhan tersebut tidak dapat diantisipasi.
"Sejak awal, kami siap dan berkomitmen mengikuti Liga 2 2019 dengan segala potensi yang dimiliki," kata Subiyantoro.
"Dalam setiap laga home, kami menyiapkan panpel untuk bisa menggelar laga berjalan lancar dan aman."
"Tetapi kami tidak memiliki kemampuan intelijen untuk mengantisipasi terjadinya aksi kericuhan," tuturnya.
Subiyantoro mengatakan, selama ini untuk mencegah terjadinya keributan dengan menerapkan SOP yakni melakukan screaning penonton di pintu masuk stadion.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Thailand Cuma Pakai Satu Striker