Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Senang bukan kepalang hingga lupa daratan, itulah yang dirasakan kiper bernama Khalid Askri. Seusai menepis penalti ia berselebrasi di pinggir lapangan dan tidak tahu bola tepisannya menggelinding masuk ke gawangnya sendiri.
Coba cari di mesin pencari Google nama 'Khalid Askri', hanya beberapa situs yang membeberkan info mengenai kiper asal Maroko tersebut.
Yang paling sering keluar saat mencari info pria kelahiran Rabat pada 38 tahun lalu adalah video mengenai dirinya.
Videonya pun berjudul kurang mengenakkan, setidaknya bagi Askri sendiri. Mulai yang berjudul 'unluckiest goalkeeper' (kiper sial/kurang beruntung), 'funny goalkeeper' (kiper kocak), sampai 'stupid goalkeeper' (kiper beloon).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Selebrasi Pembawa Petaka, Jari Putus akibat Cincin Kawin
Memang, pada sebuah laga yang berlangsung 10 September 2010, Askri melakukan blunder yang teramat fatal bin memalukan.
Membela FAR Rabat di babak 16 besar Piala Maroko dengan melawan Maghreb Fez, Askri dkk harus melakukan adu penalti untuk menentukan siapa yang melenggang ke babak selanjutnya.
Pada adu penalti, satu kesempatan Maghreb Fez mampu digagalkan Askri.
Askri sudah besar kepala duluan, karena setelah menepis penalti ia bukannya mengamankan bola malah asyik berselebrasi di pinggir gawangnya.
Sambil menepuk-nepuk dada ke hadapan penonton, Askri seolah-olah memberikan isyarat bernada sombong: "Saya jago kan?".
Sayang seribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Bola hasil tepisan Askri menggelinding pelan ke dalam gawang tanpa sepengetahuannya.
Baca Juga: Masih Balita Sudah Berkacamata, Apa Saja Penyebabnya
Pemain Maghreb Fez tampak menanyakan keputusan wasit, dan ya, bola dinyatakan masuk.
Askri kecewa tentu saja, apalagi timnya kalah adu penalti 6-7.
Mimpir buruk Askri belum sampai di situ, karena belum genap sepekan ia kembali melakukan blunder.
Rekan setimnya melakukan backpass, tetapi Askri tidak cakap mengontrol bola sehingga bisa disontek oleh pemain lawan yang kemudian bola masuk ke gawang dan menjadi gol.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Atraksi Tendangan Kalajengking Rene Higuita
Entah karena marah, ngambek, atau malu, Askri lalu keluar dari lapangan pertandingan sambil berlari dan bertelanjang dada.
Dua video itu pun menjadi viral di situs Youtube yang beberapa di antaranya ditonton sampai 2 juta kali.
Setiap manusia mempunyai masa-masa tersialnya, begitu pula Askri.
Roda kehidupan juga tidak selalu di bawah, karena Askri mendapatkan puncak nikmat sepak bola pasca keluar dari Rabat.
Pada 2013, Askri membela klub Maroko lain, Raja Casablanca.
Di klub tersebut ia mendapatkan kesempatan unjuk gigi di Piala Dunia Antarklub yang berlangsung di negaranya sendiri.
Askri pun diwawancarai oleh FIFA dan menceritakan kembali pekan terburuk di dalam kariernya yang membuat mentalnya terpuruk.
Askri mengaku diminta angkat kaki dari FAR Rabat karena aksi cerobohnya, tetapi ia bersyukur kiper profesional dari belahan dunia lain memberikan support untuknya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Libas Man United Jadi Debut Indah Mourinho di Chelsea
Salah satu bentuk dukungan datang dari kiper Juventus, Gianluigi Buffon.
"Video-video ini membuat saya sangat dikenal. Karena itulah banyak kiper-kiper dari penjuru dunia menghubungi saya untuk menunjukkan dukungan, bahkan (Gianluigi) Buffon," kata Askri ketika diwawancarai FIFA pada 2013, dikutip BolaSport.com.
Askri juga berterima kasih pada mantan kiper klub Prancis Montpellier, Dominique Deplagne, yang terus memberikan semangat untuknya.
"Saya harap ia melihat laga saya (melawan CF Monterrey pada perempat final Piala Dunia Antarklub), karena ia akan melihat pemain yang jauh berbeda."
"Ia banyak menolong saya di masa-masa sulit," terang Askri.
Mengalahkan Auckland City (2-1), Monterrey (2-1), dan Atletico Mineiro yang diperkuat Ronaldinho (3-1), Raja Casablanca yang diperkuat Askri secara mengejutkan mampu menembus final.
Status predikat 'serba kedua' bagi Raja Casablanca yang mencapai final Piala Dunia Antarklub, klub Afrika kedua dan klub tuan rumah kedua.
Sebelum Raja Casablanca, klub Afrika asal Kongo, TP Mazembe sukses ke final pada 2010 meski kalah 0-3 melawan Inter Milan.
Dan sebelumnya lagi pada tahun 2000, ada Corinthians yang berstatus tuan rumah dan sanggup maju ke final bahkan menjuarai ajang tersebut dengan mengalahkan Vasco da Gama dalam drama adu penalti.
Namun Raja Casablanca mengikuti nasib Mazembe di final.
Lawannya berat, yakni jawara Eropa asuhan Pep Guardiola, Bayern Muenchen.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Kiper Kesukaan Sir Alex Ferguson Kesasar ke Fulham
Di final Raja Casblanca takluk 0-2 di mana gol dicetak oleh Dante (7') dan Thiago Alcantara (22').
Raja Casbalanca gagal di kandang sendiri, walau begitu orang-orang Maroko tetap bangga atas prestasi yang dibuat klub sepak bola negara mereka karena dinilai mampu bersaing.
Lalu bagaimana perjalanan Askri setelah itu? Ia masih di Raja Casablanca sampai tahun 2015 dan berpindah-pindah ke klub Maroko lain.
Menurut data Transfermarkt, terakhir Askri membela Olympique Khouribga pada 2016, meninggalkan klub setahun setelahnya dan kini berstatus tanpa klub.