Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami harapkan publik menyadari karena ada atau tidak KPAI, peraturan pemerintah harus berjalan dan mengikat. Kami harapkan publik makin jernih melihat polemik ini," kata Susanti lagi.
Baca Juga: PSS Datang dan Pelatihnya Kritik Lapangan di Markas Semen Padang
Perselisihan antara kedua belah pihak bermula dari tuduhan KPAI bahwa acara audisi umum yang dilakukan PB Djarum merupakan tindakan eksploitasi anak.
Mereka meminta agar penyelenggara tidak mengenakan merek, logo, maupun brand image Djarum pada peserta audisi yang adalah anak-anak.
Pihak PB Djarum keberatan.
Mereka menyatakan bahwa PB Djarum adalah klub bulu tangkis yang berbeda dengan perusahaan rokok Djarum.
Baca Juga: Lawan Tira Persikabo, 2 Pemain Berlabel Timnas Persib Belum Jelas Bisa Main
Susanto kemudian melanjutkan bahwa kesepakatan yang dibuat pada hari ini adalah jalan tengah yang paling baik demi kemajuan bulu tangkis sekaligus kesehatan anak Indonesia.
"Di satu sisi, semangat Pak Menteri (Imam Nahrawi) untuk membangkitkan dan menumbuhkan anak-anak berprestasi di bidang bulu tangkis semakin baik dan tercapai," tutur dia.
"Namun di sisi lain, indeks perlindungan anak juga harus semakin baik. Jangan stuck, mengingat keterpaparan anak dari zat adiktif semakin hari semakin tinggi," ujar Susanto menambahkan.