Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Momota bermain sesuai gaya lawan, dia bisa memvariasikan permainan kapanpun dia mau. Hal itu kelebihan untuknya. Momota juga sabar dan bisa membaca lawan," tutur dia melanjutkan.
"Ada yang berbeda pada Momota dibanding pemain lain dan membuatnya sulit dikalahkan," ucap Praneeth.
Hal serupa diungkapkan Anders Antonsen (Denmark).
Antonsen pernah mengalahkan Momota pada final Indonesia Masters 2019, Januari lalu.
Keduanya kembali bertemu pada babak final Kejuaraan Dunia 2019. Namun, hasilnya berbeda.
Momota kali ini menang 21-9, 21-3. Skor yang telak, terutama pada final turnamen sekelas Kejuaraan Dunia.
"Momota sempat melakukan kesalahan dan saya mengira punya kans. Namun, setelah permainannya membaik, saya tak punya kekuatan mengimbangi," ucap Antonsen.
Baca Juga: Rekap Vietnam Open 2019 - Indonesia Sisakan 2 Wakil pada Babak Semifinal
HS Prannoy, lawan Momota pada babak ketiga, menyebut Momota punya pukulan yang khas dan membuat lelah lawan.
"Beberapa pukulan dari pemain seperti Lin Dan dan Kento Momota tak biasa. Pukulan-pukulan itu memaksa Anda bergerak hingga lelah," kata Prannoy.