Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Serie A Ti Amo - Lukaku, Ular Pembunuh Setan dan Orang Suci

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 22 September 2019 | 07:17 WIB
Selebrasi striker anyar Inter Milan, Romelu Lukaku seusai mencetak gol ketiga timnya dalam kemenangan 4-0 atas Lecce pada pekan pertama Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (26/8/2019). (TWITTER.COM/ESPNFC)

BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku semakin membuktikan diri sebagai penyerang kelas wahid dengan penampilan di Inter Milan.

Serie A Ti Amo adalah seri mingguan BolaSport.com yang membahas lebih dalam dan sisi lain Liga Italia. Baca tulisan Serie A Ti Amo lainnya di sini.

Musim panas ini Romelu Lukaku memutuskan hijrah dari Manchester United menuju Inter Milan, sebuah langkah yang mungkin akan membuatnya kembali bersinar.

Menukar suasana kota industri di Barat Laut Inggris dengan ibu kota fashion dunia tampak sebagai langkah yang brilian.

Orang-orang Manchester hidup dengan dikelilingi cerobong asap dan kabut abu-abu, mereka harus menengok ke dalam "Theatre of Dreams" untuk melihat sedikit harapan dan cahaya dalam hidup.

Sedangkan di Milan, kota ini adalah salah satu tempat berkumpulnya karya-karya terbaik manusia dalam wujud lukisan, pahatan, dan jahitan.

Tak hanya harus tampil apik di atas lapangan, Lukaku juka harus bersaing dengan keindahan kultural.

Nyatanya, bukan jadi patung indah yang mahal tetapi hanya bisa diam, Lukaku kini menjelma menjadi ular yang mematikan.

Baca Juga: Sudah Giornata Ke-4, Giampaolo Belum Tahu Komposisi Terbaik AC Milan

Dari tiga laga awal Liga Italia musim ini, Lukaku sudah mencetak dua gol. Masing-masing satu ke gawang Lecce dan Cagliari.

Puasa di pekan ketiga, Lukaku kembali mencetak gol pada giornata keempat pada laga bertajuk Derby della Madonnina kontra AC Milan, Minggu (22/9/2019).

Lewat sundulan kepala, ia memastikan bahwa Inter masih jadi penguasa Kota Milan, setidaknya hingga pertemuan mereka selanjutnya.

Ketajaman ini mungkin berhubungan dengan kini ia mendapat sistem pendukung yang cocok. Bersama Antonio Conte, Lukaku menemukan habitatnya kembali sebagai penyerang haus gol.

"Hubungan saya dengan Conte sangat erat, dia pelatih yang benar-benar membantu saya," ujar Lukaku usai laga, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.

"Di usia 26 tahun, saya ingin pelatih seperti ini, membantu saya tiap hari dan memberi saya motivasi. Saya sangat senang berada di sini dan bekerja dengannya."

Bagi Conte, Lukaku adalah ular paling mematikan yang ia miliki sekarang.

Il Biscione, begitu julukan Inter Milan selain I Nerazzurri (Si Hitam dan Biru) dan La Beneamata (yang dihargai/dicintai). Il Biscione adalah ular simbol Kota Milan yang sudah muncul sejak abad ke-13.

Ular Biscione biasanya digambarkan sedang memakan anak kecil yang merupakan simbol dari orang-orang Moor atau Bangsa Turki Ottoman.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperbaiki dari Juventus Menurut Sarri

Pada laga derbi tadi malam, fan AC Milan di Curva Sud membuat sebuah koreografi khusus menyambut kedatangan Inter yang bertindak sebagai tim tamu.

Mereka membentangkan gambar orang suci alias Santo Ambrose sedang menginjak ular Biscione berwarna Hitam-Biru perlambangan Inter Milan.

Santo Ambrose adalah Uskup Agung Milan yang bisa dikatakan paling terkenal.

Ambrose pernah jadi sosok yang sangat berpengaruh pada abad ke-4. Ia adalah Gubernur Kerajaan Romawi untuk Liguria dan Emilia yang berpusat di Kota Milan.

Karena kepopulerannya tersebut, ia diangkat menjadi Uskup Agung Milan pada tahun 374.

Ambrose punya banyak tulisan di bidang teologi dan doktrin serta jadi patron saint atau pelindung Kota Milan.

Di bawah gambar itu, mereka kibarkan tulisan "Al Diavolo La Fede" yang dalam Bahasa Indonesia bisa berarti "Kami percaya pada setan".

Hal ini tentu merujuk pada julukan AC Milan, Il Diavolo. Di Italia, mereka memang kerap dipanggil Setan Merah selain I Rossoneri.

Akan tetapi, nyatanya kekuatan orang suci Ambrose dan setan yang terpampang tak bisa menghentikan bisa dari ular bernama Lukaku.

Baca Juga: Sudah Percaya Setan, AC Milan Masih Tetap Kalah dari Inter

Berawal dari umpan silang Nicolo Barella, sundulan Lukaku menghujam deras ke gawang kawalan Gianluigi Donnarumma pada menit ke-78.

Petualangan perdananya di Italia bisa dibilang dimulai dengan sangat manis, Inter ia bawa sempurna, menang empat dari empat laga awal.

Tak seperti di Man United musim lalu, Lukaku kini tampak lebih bahagia dengan sistem pendukung yang benar-benar mendukungnya seperti Conte.

Kini tinggal menunggu apakah bisa yang ia punya akan bisa bertahan dan membunuh semua kontestan lain di Serie A.

Jika orang suci dan setan saja tak bisa menghentikannya, siapa yang mampu menaklukkan Lukaku di Italia? Serigala, Elang, atau Nyonya Tua?

Baca artikel Serie A Ti Amo lainnya di sini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Exco PSSI memberikan alasan mengapa mempertahankan Simon McMenemy #SimonMcMenemy #TimnasIndonesia #PSSI #BanggaSepakBolaKita

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P