Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bos KTM Soroti Kegagalan Johann Zarco Mengembangkan Motor Pabrikan

By Agustinus Rosario - Selasa, 1 Oktober 2019 | 19:15 WIB
Pembalap KTM, Johann Zarco, saat melaju di sesi balapan MotoGP Qatar 2019. (twitter.com/JohannZarco1)

BOLASPORT.COM - Bos KTM, Pit Beirer, menilai Johann Zarco masih perlu banyak belajar untuk membalap dengan motor pabrikan.

Peristiwa hengkangnya Johann Zarco dari KTM musim ini masih menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat MotoGP.

Tidak masuk akal jika pembalap yang pernah merengkuh dua trofi juara Moto2 tersebut harus mengakhiri kariernya di KTM dengan cara yang sedemikian menyedihkan.

Baca Juga: Alfred Riedl kepada Media Vietnam: Saya Hanya Menderita Varises

Pembalap asal Prancis itu hanya mampu menuntaskan 13 seri MotoGP 2019 sebelum KTM menunjuk pembalap penguji, Mika Kallio, untuk menggantikan posisinya di sisa musim ini.

Zarco pun hanya mampu mengantongi 27 poin musim ini, yang membuat posisinya terbenam di papan bawah klasemen.

Ini tentu merupakan hal yang ironis, mengingat saat membalap bersama dengan Monster Yamaha Tech 3 pada dua musim silam, Zarco masih bisa mengakhiri kompetisi di posisi 10 besar.

Selain faktor perpisahan dengan manajernya, Laurent Fellon, masalah adaptasi dengan motor pabrikan ditengarai menjadi penyebab menurunnya performa Zarco musim ini.

Salah satu pihak yang mengemukakan pendapat ini adalah bos KTM, Pit Beirer.

"Dia adalah orang baru di tim pabrikan," ujar Beirer sebagaimana dikutip Bolasport.com dari Motorsport.

"Di sini Anda harus mengembangkan motor Anda sendiri. Anda akan mendapatkan satu motor basic dengan ratusan bagian yang harus Anda perhatikan."

"Jika Anda salah menentukan pilihan sepuluh kali saja, maka motor Anda sangat berbeda," katanya melanjutkan.

Beirer kemudian membandingkan dengan apa yang dialami Zarco saat masih membalap bersama Monster Yamaha Tech 3.

"Saat dia masih di Yamaha, dia mendapatkan motor yang siap pakai. Dia tidak perlu memikirkan mengenai pengembangan motor," tutur Beirer.

"Memang, hal itu membuatnya terlihat kuat, namun pada akhirnya tidak memungkinkannya mengembangkan level permainannya," ujarnya menambahkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

It is official, I will not race with @ktmfactoryracing for the 2020 MotoGP’s season. It was a hard decision to take, I have the chance to do the best work in the world and I want to do it with the smile racing for podiums! As a professionnal, I keep focused for the rest of the 2019 season giving my best and trying to improve my skills!✊???? #readytorace - @motogp - @redbullfrance

A post shared by Johann Zarco (@johannzarco) on

Keterampilan mengembangkan motor pabrikan inilah yang menurut Beirer menjadi syarat utama bagi seorang pembalap untuk bisa memenangi kejuaraan.

Kendati demikian, Beirer meyakini jika Zarco masih punya potensi untuk berkembang di masa depan.

"Dia sudah memahami beberapa hal di sini. Saya yakin dia akan tampil lebih baik di masa depan," imbuhnya.

Baca Juga: Satu Pemain Persija Jakarta Dipastikan Batal Bela Timnas Indonesia

Selepas hengkang dari KTM, Zarco belum memberikan kepastian mengenai masa depan yang akan dijalaninya.

Pembalap berusia 29 ini sempat dikabarkan akan berlabuh ke Honda untuk menggantikan posisi Jorge Lorenzo.

Kemungkinan lain, Zarco akan memilih rehat sejenak dari kompetisi MotoGP dan mencoba peruntungannya di ajang Superbike.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Indonesia merupakan negara dengan beragam agama, etnis, bahasa, adat istiadat, serta kepercayaan dan golongan yang bersatu padu. . Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan benteng dalam menghadapi ideologi-ideologi lain. . Kita Pancasila, bangsa bermartabat. . #pancasila #indonesia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P