Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Potret Kedahsyatan Topan Hagibis yang 'Rusak' Agenda F1 GP Jepang 2019

By Agustinus Rosario - Sabtu, 12 Oktober 2019 | 16:50 WIB
Pebalap Mercedes, Valtteri Bottas, memacu mobil pada latihan ketiga GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Sab (Delia)

BOLASPORT.COM - Topan Hagibis yang diprediksi melanda Jepang pada Sabtu (11/10/2019) mulai menampakkan kedahsyatannya.

Topan Hagibis sedang menjadi buah bibir warga dunia pada hari-hari terakhir ini.

Sebab, topan super yang akan melanda negara Jepang itu telah membuat dua ajang olahraga besar harus mengubah agenda.

Event olahraga pertama yang terdampak adalah Piala Dunia Rugbi 2019 yang sedang berlangsung di Negeri Sakura.

Pertandingan antara Ingiris melawan Prancis dan Italia melawan Selandia Baru yang sedianya akan digelar pada hari Sabtu (12/10/2019) terpaksa dibatalkan.

Selain Piala Dunia Rugbi, ajang olahraga lain yang terpaksa mengubah jadwal adalah balapan Formula 1 (F1) GP Jepang 2019.

Kompetisi balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut harus meniadakan sesi Sabtu untuk mengantisipasi dampak Topan Hagibis.

Akibatnya, sesi latihan ketiga (P3) harus dibatalkan, sementara sesi kualifikasi digeser ke hari Minggu pagi.

Baca Juga: Tercepat pada Hari Pertama GP Jepang 2019, Bottas Puas dengan W10

Pemerintah Jepang memang memperkirakan Topan Hagibis akan mencapai wilayah kepulauan Jepang pada hari Sabtu (12/10/2019) atau hari ini.

Dilansir Bolasport.com dari Kompas.com, topan super tersebut akan lebih merusak dibandingkan dengan Topan Ida yang menewaskan sekitar 1.268 orang saat melanda Jepang pada tahun 1958.

Penduduk Jepang wilayah tengah dan timur bahkan telah mengungsi sejak hari Kamis (10/10/2019) setelah angin topan mendekat dari Samudra Pasifik.

Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan badai.

Masyarakat Jepang juga telah diperingatkan untuk mengambil tindakan pencegahan lebih awal daripada biasanya.

Sebab, saat Topan Faxai melanda Jepang bulan lalu, tiga orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka karena masyarakat tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Juga: F1 GP Jepang 2019 - Para Bos Tim Dukung Pembatalan Sesi Sabtu

Kazuhisa Tsuboki, profesor di Universitas Nagoya yang mempelajari soal topan, bahkan mengingatkan bahwa Topan Hagibis akan jauh lebih kuat daripada Topan Faxai.

"Badai ini lebih kuat. Angin yang dibawa pun lebih kencang dan curah hujan semakin tinggi. Kerusakannya jelas akan lebih parah dibandingkan Topan Faxai," tutur Tsuboki.

"Hagibis bisa menjadi salah satu topan terkuat yang menghantam Tokyo sejak tahun 1958, ketika Topan Ida menyerang," kata dia menegaskan.

Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan telah jatuh satu korban meninggal dunia akibat dahsyatnya Topan Hagibis.

Sementara itu tagar #PrayForJapan telah menjadi trending topic media sosial Twitter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Garuda Muda akhirnya harus mengakui keunggulan timnas U-22 China dengan skor 0-2. . #timnasday #timnasindonesia #garudamuda #gridnetwork #banggasepakbolakita

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P