Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Noor tetap melakoni start, fokus berlari dan menyelesaikan perlombaan.
"Saya menyelesaikan perlombaan saya, saya memberikan rekan setim saya pelukan, saya berbicara pada orang-orang di perlombaan dan hari itu semuanya menyenangkan," kata Noor.
Sampai suatu ketika namanya tidak ada di catatan hasil perlombaan membuat ketakutan Noor menjadi realita, kalau hijabnya menjadi yang dipermasalahkan pihak perlombaan.
"Saya bingung dan percaya diri bahwa memang ada kesalahan jadinya saya bertanya pada rekan setim dan bertanya, 'teman-teman namaku nggak ada di list'. Mereka menatap saya dengan tatapan kosong dan mengatakan, 'kau didiskualifikasi'."
Baca Juga: Soal Suksesor, Luis Suarez Sudah Temukan Calon Penggantinya di Barcelona
"Saya tidak langsung berpikir apapun lantas justru tertawa dan bertanya 'kenapa?'. Tetapi mereka tak tertawa, jadi ada satu yang menatap saya dan bilang, 'karena hijabmu'."
"Hati saya langsung tersentak, saya menjadi merasa nggak enak badan dan merasa tertonjok di perut. Ini adalah sesuatu yang selalu takutkan di mana menjadi kenyataan sekarang. Saya hanya bisa berlalu dan rekan setim saya tidak mampu mengatakan apapun," ucap Noor.
Noor mengatakan hijabnya tidak pernah dipermasalahkan pada perlombaan sebelumnya dan ofisial dari Ohio High School Athletic Association (OHSAA) tidak pernah menganggap hijabnya sebagai sebuah pelanggaran pada gelaran lomba sebelumnya.
Noor lantas juga melihat ketidakadilan ketika ada rekan setimnya ada yang mengganti celana tetapi tidak digubris oleh panitia.
Baca Juga: 'Spiderwoman Indonesia' Aries Susanti Rahayu Pecahkan Rekor Dunia dalam 6,9 Detik