Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tan/Lai justru mampu memaksa pertandingan dilanjutkan ke adu setting point setelah menyamakan skor menjadi 20-20. Rinov/Pitha yang gagal merebut poin krusial akhirnya menyerah 20-22.
“Pada saat leading kami ada sedikit nafsu ingin cepat-cepat menyelesaikan pertandingan. Ketika unggul kami malah merubah pola," ungkap Pitha dilansir Bolasport.com dari Badmintonindonesia.org.
"Padahal kalau disabar-sabarin saja mereka juga mati sendiri. Tapi akhirnya malah kami yang banyak melakukan kesalahan. Nggak diapa-apain terus mati," ujarnya sedikit menyesal.
Penyesalan Pitha masuk akal. Oleh karena terburu nafsu itulah, kemenangan yang sudah di depan mata menjadi buyar.
Semakin menyesakkan lagi ketika mengetahui bahwa Rinov/Pitah sebenarnya memiliki keunggulan dalam rekor pertemuan dengan telah mengantongi dua kemenangan.
"Pemikiran kami ini mungkin yang harus dikontrol, ketika sudah game point 20 duluan, itu belum tentu menang,” ungkap Pitha.
Baca Juga: French Open 2019 - Praveen/Melati Siapkan Kemampuan Terbaik Lawan Wakil Thailand pada Perempat Final
Namun penyesalan tinggallah penyesalan. Kini pasangan jang pernah menjadi juara Asia pada tahun 2017 harus berfokus untuk memperbaiki permainan di turnamen berikutnya.
Indonesia masih memiliki satu wakil tersisa untuk nomor ganda campuran di babak perempat final French Open 2019, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Juara Denmark Open 2019 ini akan menghadapi unggulan ke-2 turnamen, yakni pasangan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand.