Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap MotoGP asal Prancis, Johann Zarco, menuturkan alasannya mau menerima tawaran untuk membalap bersama tim LCR Honda pada sisa musim ini.
MotoGP 2019 siap kembali bergulir dengan menggelar seri balapan ke -17 di Sirkuit Phillip Island.
Dalam kesempatan MotoGP Australia 2019 yang telah memulai rangkaiannya pada hari ini, Jumat (25/10/2019), sosok Johann Zarco menuai perhatian.
Zarco, yang biasa dibalut dengan seragam hitam-oranye milik KTM, kini terlihat berbeda di balik warna putih-merah khas LCR Honda Idemitsu.
Pemandangan tersebut menjadi semakin aneh karena Zarco telah absen mengaspal sejak MotoGP Aragon, yang berarti dirinya telah melewatkan dua balapan terakhir.
Seperti diketahui sebelumnya, tim LCR Honda telah secara rsmi menunjuk Zarco untuk membalap bersama mereka pada tiga race terakhir MotoGP 2019.
Hal tersebut dikarenakan pembalap mereka, Takaaki Nakagami, bakal menjalani operasi terkait cedera bahu yang dialaminya.
Kabar ini sekaligus meruntuhkan spekulasi yang menyebutkan pembalap asal Prancis ini bakal merapat ke tim Yamaha untuk menjadi pembalap penguji.
Baca Juga: Hasil FP2 MotoGP Australia 2019 - Vinales Kembali Tercepat, Ducati Unjuk Gigi
Zarco pun mengungkapkan alasannya kenapa lebih memilih bergabung ke Honda daripada Yamaha.
"Saya ingin menjadi pembalap yang top. Pembalap yang top perlu ikut balapan," ujar Zarco dikutip Bolasport.com dari Crash.
"Membalap menjadi hal yang paling utama saat ini, bahkan mungkin untuk beberapa tahun ke depan."
"Itulah mengapa saya memilih menerima tawaran Lucio Cecchinello (bos LCR) daripada hanya menjadi pembalap penguji," imbuhnya.
“I realised at home that racing is what I want to do!” ????️ - @JohannZarco1
The smile is back on the face of the Frenchman! Zarco is here to enjoy the opportunity he's been given! ❤️#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/ji0gCDCJ9F
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) 24 Oktober 2019
Zarco bahkan menyatakan rela untuk "turun kasta" ke kelas Moto2 asalkan diberi kesempatan untuk melakoni balapan.
"Masa depan saya bersama LCR Honda mungkin sangat singkat. Namun, tetap saya pilih karena ini cara terbaik untuk tetap ikut balapan," tuturnya.
"Bahkan jika saya harus kembali ke Moto2, saya akan mencoba berbicara dengan beberapa tim untuk merekrut saya musim depan."
"Keinginan saya sederhana. Saya hanya ingin menjalani 20 race di atas motor saya," ujarnya tegas.
Unsurprisingly, @JohannZarco1 is keen to get going! ????
The Frenchman gets his first taste of the @lcr_team Honda as FP1 begins! ????#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/mZvJK7VMnN
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) 24 Oktober 2019
Pernyataan tersebut secara tersirat menunjukkan kekecewaan Zarco kepada tim Yamaha.
Menurutnya, tim berlogo garpu tala tersebut memandangnya sebelah mata karena hanya menawarinya posisi sebagai pembalap penguji.
Padahal, di masa lampau hubungan Zarco dengan Yamaha sempat berada di titik yang sangat dekat.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Australia 2019 - Vinales Tercepat, Rossi Masuk 5 Besar
Pembalap berusia 29 tahun ini menjalani dua musim perdananya yang gemilang di kelas utama bareng pabrikan asal Jepang tersebut.
Sayang, performanya menurun drastis saat memutuskan hijrah ke KTM pada awal musim ini, yang berpuncak pada diakhirinya kontrak dengan KTM secara prematur.