Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengaku bersyukur masih mempunyai kesempatan kedua untuk membela tim pabrikan asal Jepang itu.
Valentino Rossi telah menorehkan pencapaian yang luar biasa dengan melakoni balapan ke-400 sepanjang kariernya ketika tampil di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Sejak debut di kelas premier pada musim 2000, suka duka sudah banyak dirasakan Rossi, termasuk musim ini yang berjalan kurang oke.
Sejarah mencatat, Rossi memulai karier balap kelas premiernya bersama tim Nastro Azzuro Honda.
Pembalap berjuluk The Doctor itu kemudian meraih gelar juara dunia kelas 500cc (sekarang MotoGP) pada musim 2001 alias musim keduanya.
Rossi melanjutkan kesuksesannya bersama tim pabrikan yang kini bernama Repsol Honda dengan merengkuh dua titel kampiun dunia MotoGP pada dua musim beruntun, 2002 dan 2003.
Namun, hal itu belum memuaskan jiwa kompetitif Rossi.
Tiga musim menjadi anak emas Honda, The Doctor memilih untuk memulai petualangan baru dengan hijrah ke tim pabrikan Yamaha pada musim 2004.
Baca Juga: CdM SEA Games: Kontingen Indonesia Tak Perlu Khawatir Soal Isu Polio
Keputusan ini mengagetkan banyak pihak, mengingat motor Yamaha pada saat itu tidak sebagus Honda.
Bahkan, para pengamat meragukan Rossi bisa mempertahankan gelar juara dunianya.
Namun, rider berkebangsaan Italia itu mampu membungkam prediksi tersebut dengan meraih gelar bersama Yamaha pada musim pertamanya.
Baca Juga: Kalahkan Asleigh Barty, Kiki Bertens Panaskan Persaingan Grup Merah
Selama tujuh musim membela skuad yang bermarkas di Iwata, Jepang, itu, Rossi mampu mempersembahkan empat gelar juara dunia kelas premier.
Pada musim 2011, Rossi lagi-lagi mengambil keputusan berani.
Kali ini, The Doctor memilih untuk hijrah ke tim pabrikan asal negaranya sendiri, Ducati.
Akan tetapi, perjudian Rossi tersebut tidak berlangsung baik.
Tak seperti di Yamaha, Rossi justru mendapatkan dua musim yang buruk bersama Ducati.
Tercatat, selama dua musim membela Ducati, Rossi cuma bisa meraih hasil finis podium sebanyak tiga kali.
4⃣0⃣0⃣ GP starts ????
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) October 27, 2019
9⃣ World titles
1⃣1⃣5⃣ GP victories
Only 1⃣ Valentino Rossi #Rossi400 pic.twitter.com/0UE56uN31S
Tak ingin terus sinarnya redup, Valentino Rossi pun memutuskan kembali ke Yamaha demi mengembalikan daya saingnya di kelas premier.
Peraih sembilan kali juara dunia ini mengaku sangat bersyukur ketika pintu Yamaha kembali terbuka lebar pada tahun 2013.
"Dengan berlutut, saya akhirnya bisa kembali ke Yamaha, ada orang yang tidak menginginkan saya karena cara kami berpisah waktu itu," ucap Valentino Rossi, dilansir BolaSport.com dari PaddockGP.
Dia pun membeberkan bahwa dia sempat ditolak untuk kembali ke Yamaha sebelum akhirnya, sang Managing Director Lin Jarvis memberikan kesempatan kedua untuknya.
Baca Juga: Kemenangan Khabib Nurmagomedov Bisa Terhenti di Tangan St-Pierre
"Pada awalnya mereka mengatakan 'tidak ini sudah berakhir', tetapi untung ada Lin Jarvis," kata Rossi.
"Selain itu, juga ada Direktur Teknik Nakajima yang berkata tidak demikian, kemudian yang lain mendukung saya kembali," kata dia lagi.
Setelah kembali ke Yamaha pada musim 2013, gairah membalap Valentino Rossi seakan hidup kembali.
Hal itu dibuktikan dengan pencapaian tiga kali finis sebagai runner-up kejuaraan dunia MotoGP pada edisi 2014-2016.
Baca Juga: Pindah Haluan ke MMA, Tyson Fury Bakal Dilatih Conor McGregor?
Namun, sejak saat itu, Valentino Rossi seperti kesulitan tampil apik bersama Yamaha dan kesulitan membendung dominasi Marc Marquez bersama Repsol Honda.
Meski begitu, Rossi belum menunjukkan tanda-tanda pensiun dalam waktu dekat karena masih terikat kontrak dengan tim Monster Energy Yamaha.