Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Media Argentina Anggap Kocak Diving Ronaldo yang Menangkan Juventus

By Beri Bagja - Kamis, 31 Oktober 2019 | 11:30 WIB
Cristiano Ronaldo saat terjatuh di lapangan. (TWITTER.COM/BBCMOTD)

BOLASPORT.COM - Kemenangan Juventus atas Genoa dalam lanjutan Liga Italia diwarnai momen kontroversial yang memicu lahirnya gol penentu Cristiano Ronaldo dari titik putih.

Juventus memetik kemenangan dramatis atas Genoa dengan skor 2-1 dalam laga pekan ke-10 Liga Italia di Allianz Stadium Turin, Rabu (30/10/2019).

Tripoin baru dipastikan Juve pada momen-momen terakhir pertandingan, tepatnya saat injury time memasuki menit keenam (90+6').

Cristiano Ronaldo melesakkan tembakan penalti yang sukses menggetarkan gawang Genoa.

Penunjukan titik putih diawali insiden Ronaldo dijatuhkan oleh pemain Genoa, Antonio Sanabria, di kotak terlarang.

Insiden ini yang ramai dibahas karena dianggap kontroversial oleh sejumlah pihak.

Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Italia - Ronaldo Bawa Juventus Lengserkan Inter

Baca Juga: Skor Tipis 80 Persen, Juventus-nya Maurizio Sarri Susah Menang Telak

Baca Juga: Juventus Kalah Subur dari Tim Peringkat 15, Maurizio Sarri Ingin Lebih Kejam

Baca Juga: Lautaro-Lukaku, Duet Paling Ganas Inter Milan 7 Musim Terakhir

CR7 terjatuh usai mengecoh Sanabria dalam sebuah pergerakan di kotak penalti.

Dalam tayangan lambat, memang tampak adanya kontak antara Sanabria dengan Ronaldo.

Ada tarikan terhadap lengan dan mungkin sedikit benturan yang mengenai kaki sang bintang.

Meski kelihatan tipis saja, Ronaldo banyak dikritik karena dinilai jatuh tidak natural.

"Simulasi yang gila dari Cristiano Ronaldo. Game over," kata jurnalis Italia, Tancredi Palmieri, lewat cuitannya di Twitter.

CR7 disebut menyeretkan kaki kiri ke permukaan lapangan sehingga menyebabkan dia hilang keseimbangan sendiri.

Lalu, Ronaldo jatuh terbanting hingga kepalanya terantuk ke rumput.

Sejumlah media global, termasuk koran daring Argentina, Infobae, menyoroti sikap wasit Antonio Giua yang tak menggunakan kesempatan meninjau ulang lewat VAR (video assistant referee) dalam mengambil keputusan itu.

Padahal, insiden yang diperdebatkan keabsahannya itu terjadi pada waktu-waktu genting pertandingan.

Wasit punya hak buat memakai VAR atau tidak, dan Giua memilih opsi yang kedua.

"Hal yang kocak adalah sepak bola Italia mengaplikasikan VAR. Tapi, baik wasit ataupun asistennya tidak memakai rekaman video untuk menentukan keputusan," tulis media asal Buenos Aires tersebut.

Sebelumnya, Giua mengusir pemain Genoa, Francesco Cassata (51'), akibat menarik kaus Paulo Dybala walau sentuhannya dianggap minim pula.

Setelah gerakannya dihentikan, Dybala menunjukkan gestur agar Giua menghukum Cassata dengan kartu kuning.

Pelanggaran itu pun membuahkan kartu kuning kedua bagi Cassata, yang sudah diganjar hal serupa pada babak I.

Usai kartu merah Cassata, kubu Genoa melancarkan protes hingga dilakukan juga oleh kiper cadangan mereka, Federico Marchetti.

Apes bagi Marchetti, dia pun dihajar kartu merah oleh wasit akibat protes tersebut.

Juventus sendiri menyelesaikan laga dengan 10 orang seusai Adrien Rabiot mengantungi kartu kuning kedua pada menit ke-87.

Kepemimpinan Giua tak luput dikomentari pelatih Genoa, Thiago Motta, yang menyesali beberapa keputusan yang dinilai berat sebelah.

"Saya hanya mengatakan wasit sedikit kejam malam ini. Namun, kami tetap bisa pulang dengan bangga karena telah memberikan segalanya yang kami bisa," kata eks gelandang Inter Milan tersebut.

Berkat kemenangan atas Genoa, Juventus melengserkan kembali mantan klubnya Motta dari singgasana klasemen Liga Italia pekan ke-10.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P