Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ini menyulitkan. Oleh karena itu, kami sepakat 22 Desember menjadi akhir perhelatan kompetisi di Indonesia,” tutur dia menegaskan.
Mantan ketua Asprov Jawa Timur tersebut mengkhawatirkan peserta Liga 1 2019 akan melayangkan protes seandainya penjadwalan ulang tidak segera dilakukan.
“Kalau sampai penjadwalan ulang laga PSM dan Persebaya berimbas pada molornya jadwal yang sudah disepakati, maka boleh klub itu tidak melanjutkan kompetisi," ujar Haruna.
"Sebab, itu sudah keputusan final bersama yang betul-betul kami sepakati bersama,” ucapnya lagi.
Baca Juga: AC Milan Incar Gelandang 1 Babak Barcelona
Haruna menambahkan bahwa pembatalan pertandingan yang diputuskan oleh PSSI juga berpeluang menimbulkan dampak buruk lanjutan.
Ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan dalih serupa akan digunakan peserta lain untuk meminta penundaan jadwal laga di kesempatan yang akan datang.
Artinya ke depan bisa digunakan siapa saja di mana saja, jadi seperti membenarkan menolak penjadwalan itu karena alasan apa pun," ujarnya.
"Karena alasan kan bisa dibuat. Tapi yang namanya mandatory, kewajiban, itu tidak boleh ditolak. Karena penolakan itu ada hukumannya” kata Haruna lagi.
View this post on InstagramHasil pertandingan Liga Champions matchday 4 dini hari tadi. . #ucl #ligachampions #championsleague
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on