Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lorenzo sendiri tak kunjung nyetel dengan motor RC213V yang menjadi tunggangannya, yang membuatnya berada kini pada titik terendah sepanjang karier membalapnya pada kelas utama.
Jika penampilan Lorenzo tak kunjung membaik, bukan tidak mungkin Repsol Honda akan mulai melirik pembalap dari tim satelit mereka, LCR Honda, yang kini digawangi oleh Zarco dan Cal Crutchlow.
Dikutip Bolasport.com dari GPOne, Zarco tak menutup mata bahwa saat ini ada "perang dingin" antara dirinya dengan Crutchlow.
Crutchlow bahkan sempat berkomentar bahwa Honda akan membuat keputusan yang bodoh jika menggantikan Lorenzo dengan Zarco.
"Cal sudah lama membalap bareng Honda. Dia tentu ingin dipromosikan ke tim utama. Saya menaruh respek padanya," ujar Zarco menanggapi komentar Crutchlow.
Juara dunia Moto2 musim 2015 dan 2016 ini juga menjelaskan alasan mengapa dia lebih pantas membalap di tim utama dibandigkan dengan Crutchlow.
"Dia sudah mengirimkan sinyal akan pensiun, karena sudah lama membalap di MotoGP. Apalagi sekarang dia sudah memiliki satu anak," ujar Zarco.
"Sebaliknya, saya belum punya anak. Saya bahkan tidak punya motor. Jadi, masa depan Honda akan lebih cerah jika Honda memilih saya, bukan Cal."
"Tentu, saya juga berkomitmen untuk tidak hanya satu-dua tahun membalap bersama Honda," ucapnya.