Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbagai cedera itu belum membuat Lorenzo menyerah. Namun, dua insiden berikutnya pada bulan Juni membuatnya berpikir soal masa depannya.
Tulang belakang Lorenzo mengalami retak setelah kecelakaan hebat dalam tes tengah musim di Sirkuit Catalunya pada 17 Juni.
Kecelakaan yang terjadi dalam sesi latihan bebas MotoGP Belanda 11 hari berselang membuat dua ruas tulang belakang Lorenzo patah.
Meski operasinya berjalan sukses, cedera tersebut jelas menjadi hantu bagi pemenang lima gelar juara dunia itu ketika kembali naik ke atas motor balapnya.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Cedera di Sirkuit Assen Pengaruhi Kepercayaan Diri
"Oke Jorge, apakah ini pantas, setelah apa yang Anda capai, untuk terus menderita?" ucap Lorenzo menirukan pemikirannya setelah berguling-guling di atas gravel.
Cedera tulang belakang memang menjadi momok paling menakutkan bagi seorang pembalap motor selain cedera di bagian kepala.
Sebab, jika terlanjur parah, pembalap bisa mengalami kelumpuhan. Selain itu, Lorenzo sadar tantangan untuk kembali ke level tertinggi ada di luar jangkauannnya.
"Faktanya, bukit yang harus didaki terlalu tinggi buat saya, dan saya tidak punya motivasi dan kesabaran untuk melakukannya," sambung Lorenzo.
Baca Juga: Curhatan Jorge Lorenzo yang Merindukan Bisa Menang Lagi di MotoGP