Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petrucci, yang diharapkan bisa turut meringankan kerja Dovizioso, justru gagal finis.
Baca Juga: Insiden 'Crash' Hiasi Debut Alex Marquez Tunggangi Motor Honda
Kegagalan Ducati mengamankan gelar tim terbaik turut mengundang komentar dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Pria yang pernah menjadi manajer Andrea Iannone itu mengungkap faktor yang membuat Marc Marquez bisa mengalahkan tim Ducati meski berjuang sendirian.
"Secara psikologis, Marc Marquez menang karena motivasi yang tetap terjaga," ujar Pernat, dikutip Bolasport.com dari GPOne.
"Saya tidak tahu persis apa yang mendorongnya. Namun, mungkin antara mencegah (Maverick) Vinales meraih kemenangan ketiganya atau menunjukkan keunggulannya atas (Fabio Quartararo)," kata dia lagi.
Carlo Pernat lantas membandingkan dengan situasi yang terjadi di tim pabrikan Ducati.
"Hal yang sama tidak terjadi di Ducati, ketika Dovizioso tidak memiliki partner yang sepadan. Tidak seperti saat mereka masih memiliki Jorge (Lorenzo)," tutur Pernat.
"Sementara itu, Petrucci bukan pilihan yang terbaik. Hal inilah yang membuat Ducati tak kunjung membuat fenomena," kata dia menambahkan.